Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Klarifikasi Mensos Risma Usai Tindakannya Paksa Tunarungu Berbicara Dikecam: Saya Enggak Maksa

Menteri Sosial Tri Rismaharini buka suara soal alasannya meminta penyandang tunarungu untuk berbicara.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Rizki Sandi Saputra/Tribunnews.com
Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini saat mendatangi Sentra Kreasi Atensi Pangudi Luhur, Bekasi Timur, Minggu (20/6/2021). Aksi marah-marah Risma belakangan kembali viral. 

TRIBUNSOLO.COM - Sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memaksa seorang penyandang tunarungu untuk berbicara tuai kritikan.

Berdasarkan pantauan dari akun YouTube Kementerian Sosial (kemensos), Risma mengunjungi berbagai stand pameran karya penyandang disabilitas yang digelar di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada Rabu (1/12/2021)

Lebih lanjut, ia meminta penyandang disabilitas mental dan rungu diminta berbicara menyampaikan hal yang ingin disampaikan pada Risma secara langsung.

Baca juga: Temuan Mensos Risma: Puluhan Ribu PNS Diduga Terima Bansos, Ada yang Tinggal di Kawasan Elit

Baca juga: Beredar Video Mensos Risma Adu Mulut dengan Mahasiswa, Diprotes Datangi Oknum Supplier Bantuan

Alasannya, agar para difabel bisa memaksimalkan indera pemberian Tuhan.

Meski begitu, ia tak melarang penggunaan bahasa isyarat.

Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini saat mendatangi Sentra Kreasi Atensi Pangudi Luhur, Bekasi Timur, Minggu (20/6/2021). Aksi marah-marah Risma belakangan kembali viral.
Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini saat mendatangi Sentra Kreasi Atensi Pangudi Luhur, Bekasi Timur, Minggu (20/6/2021). Aksi marah-marah Risma belakangan kembali viral. (Rizki Sandi Saputra/Tribunnews.com)

"Kenapa Ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita.

Mulut, mata, telinga, jadi Ibu tidak melarang menggunakan bahasa isyarat, tapi kalau kamu bisa bicara maka itu akan lebih baik lagi," kata Risma, Rabu, dikutip dari YouTube KompasTV.

Tindakan Risma pun ramai jadi sorotan, bahkan cucu Luhut Binsar Pandjaitan, Faye Simanjuntak ikut berkomentar.

Hal ini disampaikan Faye dalam unggahan Instagram Story-nya, Kamis (2/12/2021).

"Masa Mensos yang seharusnya berkontribusi untuk melindungi teman-teman difabel - terutama anak-anak - bisa begini. Gue kecewa banget.

Dengan kata-katanya, Bu Risma bertingkah seakan-akan bahasa isyarat itu sekedar permainan saja, bukan bagian krusial dalam budaya teman-teman tuli (dan, seharusnya kita semua).

Bagaimana kita mau berkembang kalo menghormati dan memahami situasi orang lain aja ga bisa?" protes Faye.

Lebih lanjut, ia menilai jika sikap seperti yang ditunjukkan Risma terhadap difabel, adalah hal yang berbahaya.

"This isn't just dumb, it's harmful as well - acting as if able-boded people are worth more or that disabilities can be chosen/controlled. This is beyond disappointing.

(Ini bukan hanya bodoh, ini juga berbahaya - bertindak seolah-olah orang yang berbadan sehat, lebih berharga atau bahwa disabilitas dapat dipilih/dikontrol. Ini sangat mengecewakan.)" ungkap Faye.

Klarifikasi Tri Rismaharini

Setelah ramai jadi sorotan, Tri Rismaharini membantah jika ia memaksa difabel tuli untuk berbicara.

Ia pun mengklaim dirinya hanya mencoba melatih penyandang tuli agar terbiasa berbicara.

"Saya enggak maksa. Untuk apa saya maksa. Itu pilihan.

Tapi, saya ingin kalau kondisi tertentu dia bisa menyelamatkan dirinya dengan seluruhnya," kata Risma di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021), dikutip dari Kompas.com.

"Jadi maksud saya, Tidak ada niat apapun dari saya. Sedih saya terus terang," imbuhnya.

Selain itu, Risma mengungkapkan alasannya mengapa ia mengeluarkan statement seperti itu.

Hal ini lantaran saat Risma masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia pernah mendengar ada teman tuli dirudapaksa dan hampir tenggelam.

Namun, korban tak bisa meminta tolong.

"Kalau enggak dua kali, tiga kali. Itu ada anak tunarungu diperkosa.

Itu yang saya sedih kenapa saya kemarin mengajarkan (berbicara). Minimal dia bisa bilang tolong," jelasnya.

Berdasarkan pengalaman Risma bertemu Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, juga mendasari dirinya meminta agar teman tuli bisa berbicara.

Angkie yang juga tuli, masih belum lancar bicara.

Namun, sekarang ini Risma menilai kemampuan bicara Angkie lancar.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved