Berita Solo Terbaru
Plafon Atap SD Negeri Joyotakan 59 Ambrol, DPRD Solo Minta Wali Kota Perhatikan Bangunan Sekolah
Plafon atas di salah satu kelas di SD Negeri Joyatakan Nomor 59, Kecamatan Serengan, Kota Solo jebol.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
2. SDN Mangkubumen Kidul
-Tracing Pertama = 1Siswa
- Tracing Kedua = 0 Siswa
- Total 1 orang
3. SDN Danukosuma
- Tracing Pertama = 2 Siswa
- Tracing Kedua = 8 Siswa dan 1 Guru
- Total 11 orang
4. SDN Semanggi 2
- Tracing Pertama = 2 Siswa
- Tracing Kedua = 0 Siswa
- Total 2 orang
5. SD Al Islam 1 Jamsaren
- Tracing Pertama = 1 Siswa
- Tracing Kedua = 0 Siswa
- Total 1 orang
Kondisi siswa dan guru yang terkonfirmasi Covid-19, saat ini telah dilakukan pemantauan secara berkala.
"Kondisi tubuh saat Swab PCR dalam keadaan sehat, setelah terkonfirmasi positif juga terpantau tidak memiliki gejala," ujarnya.
Baca juga: Ada Klaster PTM di Solo, Jubir Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro Nilai Anak Kurang Disiplin Prokes
Empat SD Ditutup
Klaster Covid-19 di sekolah dasar (SD) yang tersebar di Kota Solo muncul setelah puluhan siswa terkonfirmasi positif.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, munculnya klaster SD merupakan pertama kalinya sejak sekolah tatap muka (PTM) dimulai pada 2 September lalu.
Total ada 4 SD yang terpaksa ditutup dan dihentikan sekolah tatap mukanya, di antaranya di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren dan SD Semanggi Lor.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa pun membenarkan adanya klaster Covid-19 di SD lantaran para siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
"Setelah ditracing, ditemukan di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren, SD Semanggi Lor," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Senin (18/11/2021).
Hanya saja lanjut Teguh, hasil tracing dan hasil swab PCR yang sudah didapatkan adalah SD Kristen Manahan di Kecamatan Banjarsari itu.
Baca juga: Kronologi Temuan Klaster Sekolah Tatap Muka di Solo: Berawal dari Tracing
"Memang banyak siswa dari luar kota di SD Kristen Manahan," terang dia.
"Jumlah awal ada 3 siswa, setelah ditracing 28 siswa yang positif Covid-19," ujarnya membeberkan.
Dia menambahkan, untuk hasil sejumlah SD yang lain masih menunggu.
Sementara imbas klaster, maka tatap muka diganti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Ditutup selama 1 bulan," tutur dia.
"Sekolah lain yang lakukan PTM tetap jalan, hanya yang sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19 yang ditutup," ujarnya. (*)