Berita Solo Terbaru
Kronologi Temuan Klaster Sekolah Tatap Muka di Solo: Berawal dari Tracing
Temuan klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo berawal dari tracing di 29 sekolah. Pemkot sudah menggelar tracing sejak Rabu (13/10/2021).
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Temuan klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Solo berawal dari tracing di 29 sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, mereka sudah menggelar tracing sejak Rabu (13/10/2021).
"Total ada 29 sekolah SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK yang melakukan tes swab PCR," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Buntut Klaster Tatap Muka di Solo: Sekolah yang Ada Siswa Terkonfirmasi Positif Tutup Satu Bulan
Baca juga: Hari ke 10 PTM di Sukoharjo: Klaster Baru Tidak Ditemukan, Prokes Terus Ditegakkan
Ning sapaan akrabnya mengatakan, tidak semua sekolah di Kota Solo melakukan PTM serentak untuk semua kelas.
"Hasil tracing ditemukan di SD Kristen ada 28 siswa, sesuai petunjuk kalau ada gejala dibawa ke Rumah Sakit, kalau enggak karantina di rumah ," ujarnya.
Dia mengatakan, Tes Swab PCR ini dilakukan secara acak di 29 sekolah.
Baca juga: Update Kasus Klaster Pabrik Sepatu Karanganyar, Buruh yang Terpapar Covid-19 Kini 111 Orang
"Jumlahnya ada 33 sampel di setiap sekolah," ujarnya.
Selama satu bulan ke depan, Dinkes akan melakukan tracing, testing, treatment.
Tutup Satu Bulan
Buntut ditemukannya klaster sekolah tatap muka di Solo, sekolah terkait harus tutup selama satu bulan.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Dia mengatakan, sekolah yang ditemukan kasus terkonfirmasi positif harus ditutup selama satu bulan.
Baca juga: Bikin Lega, Dulu Pasien Corona di Bangsal RSUD Pandan Arang Boyolali Ini Overload, Kini Sepi & Sunyi
Baca juga: Penyebab Angka Gangguan Mental Warga Meningkat Selama Pandemi Corona: Kehilangan Pekerjaan
Kasus klaster Covid-19 di Solo ditemukan di SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren dan SD Semanggi Lor.
"Tadi sudah dirapatkan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ya nanti yang temuan akan kami tutup sementara," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (18/10/2021).