Berita Solo Terbaru
Remuk Tak Berbentuk, Mobil Relawan UNS yang Terjebak Lahar di Semeru Rusak Parah, Bak Kecelakaan
Relawan dari IOF Solo Raya, Mujiyo mengatakan pihaknya sempat menemukan kesulitan saat proses evakuasi mobil Toyota Hilux Double Cabin itu.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kondisi mobil operasional relawan SAR UNS yang terjebak material lahar Gunung Semeru sudah rusak parah dan tak berbentuk.
Mobil tersebut berhasil mengevakuasi pada Jumat (10/12/2021) lalu.
Dalam evakuasi tersebut, tim gabungan relawan sampai harus menggunakan bantuan dua alat berat berjenis backhoe.
Relawan dari IOF Solo Raya, Mujiyo mengatakan pihaknya sempat menemukan kesulitan saat proses evakuasi mobil Toyota Hilux Double Cabin itu.
Pasalnya, saat ditemukan, mobil tersebut sudah terkubur material Gunung Semeru dengan ketinggian mencapai 3 meter. Selain itu, material juga sudah mengeras.
"Pas ditemukan kondisinya sudah hancur lebur. Walaupun masih berbentuk mobil tapi bisa dibilang sudah amburadul," jelasnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/12/2021).
Mujiyo menjelaskan, saat pertama terjangan yang menjebak mobil itu pada Selasa (7/12/2021) lalu ternyata material batu.
Hal itulah yang membuat mobil tersebut dalam keadaan rusak parah walaupun sudah berhasil diangkat dan ditempatkan di lokasi yang aman.
Menurutnya, hampir seluruh bagian badan mobil sudah remuk. Gardan mobil pun sudah dalam keadaan terlepas.
Baca juga: Detik-detik Kuasa Ilahi Selamatkan Relawan UNS : Tiba-tiba Lahar Semeru Menjebak, Mobil Tenggelam
Kaca mobil pun juga banyak yang pecah, sehingga material pasir masuk ke dalam mobil yang mengakibatkan interior mobil tak luput dari kerusakan.
"Rencananya nanti mau saya tarik ke Solo, dikembalikan. Hari ini nanti, sore diderek kesana," terang dia.
Detik-detik Tenggelam
Detik-detik mobil berisi relawan UNS terjebak di dalam kubangan lahar dingin Gunung Semeru sangat mendebarkan.
Wakil Rektor (WR) III, Prof Kuncoro Diharjo menjelaskan, mobil tersebut sampai tertimbun kubangan pasir hingga bagian atap.
Saat itu lanjut dia, relawan UNS melakukan evakuasi warga di wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
"Relawan UNS berhasil mengevakuasi dua warga yang masih terjebak di kampung, lalu dievakuasi turun ke titik aman," kata dia kepada TribunSolo.com.
"Baru 10 menit berjalan, lahar Semeru turun dan menerjang mobil Satgas Bencana UNS yang bertipe Toyota Hilux 4x4 itu," akunya menekankan.
Detik-detik lebih menyelamatkan nyawa ketimbang benda, menurut dia, lantas driver dan relawan lain selamatkan diri dan mobil ditinggal.
"Di situ berpikir menyelamatkan diri karena kalau lumpur sudah naik tinggi mereka tidak bisa buka pintu dan keluar, itu lebih berisiko," jelas dia.
Baca juga: Fakta di Balik Viral Seorang Kakek Lempar Kertas ke Jokowi saat Tinjau Lokasi Bencana Gunung Semeru
Baca juga: Mobil Operasional Relawan SAR UNS Solo Tertimbun Material Semeru di Lumajang, Begini Kondisinya
Dia menambahkan, kabar baiknya driver dan rescuer UNS selamat dari lahar dingin meskipun mobil satgas akhirnya tertimbun lahar.
“Bayangkan kalau kita tidak bergerak, dua nyawa warga itu selamat atau nggak kan itu kita nggak tahu ya, sesuatu di luar dugaan. Minimal kita sudah berusaha optimal untuk menyelamatkan dua warga,” imbuhnya.
Belum Bisa Dievakuasi
Salah satu Tim Rescue IOF Solo Raya, Mujiyo, menceritakan pada Selasa (7/12/2021) lalu, mobil tersebut hendak digunakan untuk evakuasi.
Namun nahas, waktu itu sekitar pukul 17.00 WIB, banjir lahar dingin menimpa wilayah tersebut. Akibatnya, mobil tersebut tak bisa dikendalikan.
"Relawan langsung menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa. Hanya mobil telah tertimbun," terang dia, Kamis (9/12/2021).
Dia menjelaskan, Saat kejadian awal, kata dia, material lahar dingin itu masih berada diatas ban mobil.
Namun saat Mujiyo diminta untuk evakuasi, di hari Rabu (8/12/2021) mobil sudah tertimbun hingga setengah badan.
Disisi lain, Mujiyo menuturkan saat itu kondisi abu material masih panas sehingga hanya berhasil mengevakuasi barang-barang bawaan relawan termasuk enam ransel.
Kemudian, evakuasi dilanjutkan pada Kamis (9/12/2021) namun kondisi mobil saat itu sudah terkubur tak terlihat, hingga pihaknya memerlukan bantuan 3 alat berat.
"Alat berat digunakan untuk membuka jalan. Tapi saat itu kita dihentikan karena cuaca tidak memungkinkan, mulai mendung dan gerimis," jelasnya.
Kendati demikian, posisi mobil sudah diberikan tanda menggunakan sofa. Sementara itu, Mujiyo berencana melanjutkan evakuasi mobil itu pada esok hari, Jumat (10/12/2021). (*)