Berita Sragen Terbaru
Kisah Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong yang Kondang di Sragen: Dulu Warung Kecil, Kini Langganan Bupati
Setelah cukup ahli membuat sate khas Ponorogo, Pak Bagong memberanikan diri membuka usaha sendiri di kampung halamannya, pada tahun 1979.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Rahasia usahanya tetap eksis hingga saat ini, diakui Pak Bagong karena racikan bumbu satenya itu bisa cocok di lidah orang manapun.
"Yang penting resep bumbunya, lain orang, lain masakan, rasanya beda, kalau disini semua orang cocok, banyak pelanggan saya dari luar kota, Bandung, Jakarta," paparnya.
Tak hanya resep, kualitas sate pun tetap dipertahankan, meski harga barang pokok bisa naik turun.
Satenya telah melegenda di kalangan pejabat di Sragen, yang mana setiap ada event besar, sate ayamnya lah yang disuguhkan untuk para tamu.
"Dulu mantan Kapolres jika ada rapat, atau tamu sering pesan di kami, Bupati Yuni kalau pesan ya ke sini," terangnya.
Dagangan Diborong ASN
Beberapa waktu belakangan, aturan PPKM sempat membuat para pedagang kaki lima (PKL) merasa tercekik.
Bahkan, tak sedikit PKL di Sragen yang terpaksa gulung tikar.
Pemandangan itu sempat terlihat di Pusat Kuliner PKL Garuda Sragen, yang mana dari 12 PKL, yang bisa bertahan hanya 4 pedagang saja.
Kini, setelah ada pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para PKL akhirnya bisa bernafas lega.
Baca juga: Jelang Nataru, Polres Wonogiri Pastikan Tidak Ada Penyekatan: Hanya Check Point dan PPKM Mikro
Baca juga: Tiga Sentra Kuliner di Sragen Kembali Dibuka, Pemkab Ingatkan Pedagang Jangan Sampai Ngepruk Harga
Betapa tidak, kini pembeli mulai berdatangan, setelah aturan pembatasan mobilitas masyarakat yang ketat tidak diberlakukan lagi.
Seperti yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) di Sragen, yang berbondong-bondong datang untuk memborong makanan yang disajikan PKL.
Aksi tersebut, menurut salah satu PKL, Tri Warsiti mengatakan sangat berdampak pada penjualannya.
"Setelah diborong perasaannya ya senang, baru merasakan ramai setelah ada PPKM kemarin," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (13/12/2021).
Siti, begitu panggilan akrabnya, kesehariannya berjualan sate ayam khas Ponorogo.