Berita Wonogiri Terbaru
Dugaan Korupsi BUMDes di Wonogiri, Negara Ditaksir Rugi Rp4 Miliar, Ratusan Sapi Hilang Entah Kemana
Kerugian aset negara tersebut, berasal dari hilangnya ratusan sapi bantuan Kemendes PDTT dan penyertaan modal dari desa yang dikelola.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, saat ini melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi di Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) di Kecamatan Girimarto.
Badan usaha yang diduga ada kasus korupsi tersebut yakni BUMDESMA Lenggar Bujogiri, yang diketahui milik Desa Girimarto, Waleng, Bubakan, Semagar dan Selorejo.
Kepala Seksi (Kasi) Intelejen, Feby Rudy Purwanto mewakili Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Wonogiri, Tailani Moehsad, mengatakan bahwa berdasar hasil penyidikan itu, diperkirakan kerugian negara mencapai Rp 4 miliar.
"Sejumlah saksi sudah diperiksa dan juga meminta keterangan dari saksi ahli," terang Feby, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Cara Daftar Wonogiri Virtual Job Fair 2021: Masuk Link, Buat Akun, dan Pilih Lowongan yang Sesuai
Baca juga: Jadwal Job Fair Wonogiri 2021: Ada Puluhan Perusahaan Cari Karyawan, Tinggal 2 Hari Lagi
Feby menjelaskan, saksi yang telah diperiksa yakni berasal dari pengurus BUMDes, pemangku kebijakan desa dan pemerintah kabupaten.
Sementara itu, pihak Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) yang memberikan bantuan hibah sapi juga diminta keterangan.
Kerugian aset negara tersebut, kata Feby, berasal dari hilangnya ratusan sapi bantuan Kemendes PDTT dan penyertaan modal dari desa yang dikelola.
Menurut dia, pihaknya pun mempersiapkan pasal 2 UU no 31/1999 subsider pasal 3 UU 31/1999 tentang pemberantasan korupsi, itu jika sudah menetapkan tersangka dugaan korupsi tersebut.
"Di situ ada indikasi pengelolaan aset negara tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku," jelas dia.
Di sisi lain, informasi yang dihimpun TribunSolo.com, BUMDESMA Lenggar Bujogiri tersebut didirikan pada tahun 2016.
Pada awalnya, badan usaha tersebut mengelola ratusan sapi yang merupakan bantuan hibah dari Kemendes PDTT.
"Sekarang kandangnya kosong, sapinya tidak ada. Barang atau alat mesin pembuat pakan sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya," tandas dia.
(*)