Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Inilah Resep Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong di Sragen : Bisa Bertahan 42 Tahun dan Langanan Pejabat

Selama ini, Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong menjadi satu kuliner legendaris yang ada di Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Proses pembakaran Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong yang legendaris di Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Selama ini, Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong menjadi satu kuliner legendaris yang ada di Kabupaten Sragen.

Cita rasa yang khas dan lembutnya daging ayamnya bisa bertahan puluhan tahun ini.

Satu tusuk sate ayam terdiri dari irisan daging ayam yang berukuran lebih besar jika dibandingkan sate ayam biasa.

Cocok dipadukan dengan irisan lontong yang lembut, yang dimasak dengan dibungkus daun pisang.

Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong yang legendaris di Kabupaten Sragen.
Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong yang legendaris di Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Baca juga: Kisah Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong yang Kondang di Sragen: Dulu Warung Kecil, Kini Langganan Bupati

Baca juga: Makanan Enak di Klaten : Ada Pangsit Goreng Lek Gino Cabang Cengkareng, Jenisnya Pun Macam-macam

Yang menjadi pembeda, bumbu kacangnya yang khas racikan Pak Bagong sejak tahun 1979.

Bumbu kacangnya yang ditumbuk halus, yang mana rasa kacangnya masih kental terasa.

Selama 42 tahun racikan bumbunya itu masih dipertahankan hingga gini, yang masih cocok dengan lidah lintas generasi.

Yang lebih istimewa, Pak Bagong belajar langsung meracik bumbu sate di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur selama beberapa tahun.

Kini, Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong telah buka 4 cabang di Kabupaten Sragen.

Seluruh cabangnya itu, 3 diantaranya dikelola oleh anak Pak Bagong sendiri.

Salah satu anak Pak Bagong, Tri Warsiti (39) mengatakan rasa satenya itu cocok dengan lidah semua orang.

"Yang membedakan resep bumbunya, kalau lain orang, lain juga rasanya, kalau disini semua orang cocok, dari Jakarta, Bandung," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).

"Banyak yang cerita, kalau beli sate di Sragen nggak di tempat e Pak Bagong, kebanyakan tidak mau," tambahnya.

Rahasia satenya bertahan hingga kini, karena Siti tetap mempertahankan rasa dan kualitas sate.

"Yang penting itu rasanya, kalau orang cocok, pasti ramai, kita juga mempertahankan kualitas, meski harga cabai sekarang naik, ya kita tetap mempertahankan kualitasnya," jelasnya.

Baca juga: Makan Enak di Tawangmangu : Udara Dingin, Santap Iga Bakar dan Seruput Kopi Lawe ala Kedai Rahma

Baca juga: Kuliner Enak Solo: Sate Tegal Kambing Muda Pak Harto Tahu, Roy Marten Pernah Mampir

Tak hanya berjualan dengan membuka warung sendiri, Siti juga memanfaatkan media sosial dan layanan pesan antar untuk memperluas pasarnya.

Satenya juga bisa disajikan menyesuaikan permintaan masing-masing pembeli.

"Kita juga tidak hanya menyediakan porsi penuh, jadi cocok untuk pelajar, kita juga ada porsi hemat dan porsi sedang," paparnya.

Sate Pak Bagong terdiri dari tiga porsi, yakni porsi kecil berisi lima tusuk sate beserta lontong dibanderol harga Rp 15.000.

Sedangkan, porsi sedang dengan 7 tusuk dan lontong seharga Rp 20.000, dan porsi besar dengan 10 tusuk dan lontong harganya Rp 25.000.

Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong ada di 4 lokasi, yakni di PKL Garuda, Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Teguhan, dan di Timur Terminal Lama Sragen. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved