Berita Solo Terbaru
Masuk Terminal Tirtonadi Solo Jelang Nataru Wajib Cek Kesehatan : Mulai Crew Bus hingga Penumpang
Seratusan orang di Terminal Tirtonadi Solo dicek kesehatannya menyambut libur Natal dan Tahun Baru, Selasa (21/12/2021).
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seratusan orang di Terminal Tirtonadi Solo dicek kesehatannya menyambut libur Natal dan Tahun Baru, Selasa (21/12/2021).
Hasilnya, dari 76 orang dinyatakan layak tetapi dengan catatan gula darah dan tensi darah sebanyak 25 orang.
Sementara ada 1 orang tak layak yakni pengemudi bus diminta digantikan.
"Satu orang tersebut tidak direkomendasikan melanjutkan mengemudi bus dan digantikan pengemudi cadangan," kata Kepala Terminal Tirtonadi Joko Sutrisno kepada TribunSolo.com.
Adapun pengecekan kesehatan meliputi tensi darah, gula darah dan tes urin yang diikuti crew bus hingga penumpang.
Dikatakan, pengecekan untuk memberikan rasa aman saat melakukan perjalanan dari Terminal Tirtonadi.
"Khusus penumpang dibekali dengan surat hasil tes Covid-19 serta vaksin 2 kali dengan penerapkan prokes yang ketat," jelas dia.
"Kita Nataru dan lebaran sudah rutinitas dan fungsi-fungsi petugas memberikan pelayanan dan himbuan yang baik terkait aturan prokes," jelas dia.
Baca juga: Ribuan Keluarga di Karanganyar Dicoret dari Bansos PKH, Ada yang Mengundurkan Diri & Tak Berhak Lagi
Baca juga: Viral Rekaman Chat WA, Oknum Sopir BST Genit di Solo Disebut Minta Foto Seorang Cewek Penumpang
Disinggung soal adanya penemuan varian Covid-19 Omicorn yang telah masuk di Indonesia, Joko mengatakan telah menyiapkan beberapa antisipasi dan kewaspadaan.
"Takut tidaknya, kita tetap fasilitas dan antisipasi seperti tes antigen tetap kita lakukan, jadi masyarakat tak perlu khawatir," kata dia.
RSUD Siap Hadapi Omicron
Antisipasi bahaya varian Omicron, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pastikan ketersediaan oksigen.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu mengecek Oxygen Generator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono.
Gibran menyaksikan langsung simulasi pengisian tabung pada mesin oksigen yang ditempatkan RSUD Bung Karno.
Oxygen Generator ini memiliki kapasitas pengisian produksi oksigen setara dengan konsumsi 76 tabung/hari pada purity 96% atau 42 tabung/hari pada purity 99,5%.
Gibran mengatakan dengan adanya Oxygen Generator kesiapan Kota Solo untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Solo semakin siap.
"Yang jelas kami tidak takut, karena kita sudah siap, vaksinasi sudah tinggi dan oksigen juga sudah tersedia, jadi tidak perlu ditakutkan lagi," katanya kepada TribunSolo.com.
Terlebih Minggu depan untuk vaksinasi menyasar anak umur 6-11 tahun.
"Jadi untuk tahun depan kita fokus pemulihan ekonomi, masalah Covid-19 atau varian baru kami tidak takut lagi karena sudah siap," harapanya.
Baca juga: Cara Dinkes Sragen Hadapi Varian Omicron : Seluruh RS Siaga dan Siapkan 10 Persen Kamar Isolasi
Baca juga: Polisi Siapkan Tim Pengurai Kerumunan untuk Antisipasi Masuknya Varian Omicron di Solo
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono menjelaskan, pemilihan RSUD Bung Karno untuk menyalurkan alat tersebut karena strategis.
"Pemilihan di RSUD Bung Karno, karena berada ditengah untuk Soloraya dan bahkan bisa Jawa Tengah dan kawasan di Madiun," ujar dia.
Dia menerangkan, Oxygen Generator dapat peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas melalui penyediaan oksigen medis di fasilitas kesehatan.
Selain kepada RSUD Bung Karno, bantuan Oxygen Generator lainnya diberikan Bank Indonesia kepada tiga rumah sakit lainnya di Jakarta.
Yakni melengkapi 2.700 bantuan tabung oksigen kepada sejumlah rumah sakit di wilayah Jawa, Bali, dan Kalimantan Tengah.
"1.000 bantuan tabung oksigen kepada RS di Jakarta, dan 1.000 bantuan tabung oksigen kepada RS Lapangan (TNI)," ungkap dia.
Perketat Tempat Hiburan
Varian baru virus Covid-19 yang disebut dengan Omicorn telah ditemukan di Indonesia.
Satgas Covid-19 Kota Solo telah mengikuti rapat dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dari rapat tersebut, Pemerintah Daerah diminta untuk mengebut vaksinasi.
Baca juga: Menkes Umumkan Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Sosok Pasien Pertama yang Terdeteksi
Baca juga: Awas, Sudah Banyak Pasien Terkecoh, Dikira Pilek Biasa Ternyata Tertular Varian Covid-19 Omicron
"Diminta mempercepat vaksinasi untuk anak," katanya, Kamis (16/12/2021).
Antisipasi lonjakan kasus saat libur Nataru, pihaknya juga akan menurunkan Satgas Covid-19 di titik keramaian.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menambahkan, saat ini Pemkot Solo belum akan merubah SE PPKM Level 2, seiring temuan varian Omicron ini.
"Kalau ada arahan dari pusat merubah SE, maka kita akan merubah," katanya.
Baca juga: Syarat Penerbangan Internasional untuk Cegah Varian Omicron, Aturan Berlaku Mulai 3 Desember 2021
Untuk mengantisipasi varian Omicron ini menyebar saat libur nataru di Solo, pengetatan akan dilakukan.
Tempat wisata, hiburan, maupun tempat keramaian lainnya akan menjadi pantauan utama.
Sebab, Pemkot Solo tak bisa mendeteksi dari mana varian Omicron ini akan muncul.
"Petugas keamanan, Satgas Covid-19 harus turun ke lapangan di titik kerumunan, tempat hiburan untuk antisipasi," pungkasnya. (*)