Viral
Viral Oknum TNI Wisma Atlet Tulis Nomor Telepon di Paspor Mahasiswi yang Karantina, Begini Nasibnya
Nasib oknum TNI Wisma Atlet setelah tulis nomor telepon di paspor mahasiswi yang jalani karantina.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Tangkapan layar terkait oknum TNI di Wisma Atlet yang menulis nomor telepon di paspor mahasiswi beredar di media sosial.
Dalam tangkapan layar yang beredar, terdapat beberapa mahasiswi yang paspornya ditulisi nomor telpon oleh oknum TNI di Wisma Atlet tersebut.
"Halo min, mau share kelakuan tni di wisma atlet, nulis nomer hp di paspor dua temen cewe ku. Ganjen + ngerusak paspor" keterangan dalam foto yang beredar.
Baca juga: Buntut Viral Hadiah Bupati Cup Hanya Rp 95 Ribu, Bupati Pandeglang Semprot lalu Pecat Kadispora
Baca juga: Viral Pria Ini Bawa 20 Galon Isi Uang Koin saat Beli Rumah, Reaksi Pihak Real Estate Tak Disangka
Diketahui, mahasiswi tersebut merupakan pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri dan menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta.
Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) selaku pihak pelaksana operasional RSDC Wisma Atlet buka suara dan membenarkan kabar viral itu.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya.
Menurutnya, anggotanya memang berhak untuk memeriksa serta memegang paspor pelaku karantina selama proses karantina di Wisma Atlet berlangsung.
Namun, tindakan anggotanya telah menyalahi prosedur.
"Benar ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh anggota kami terhadap dokumen milik mereka," kata Indra dikutip dari Kompas.com, Selasa(21/12/2021).
Baca juga: Viral Korban Kecelakaan Nagreg Diduga Dibuang ke Sungai, Ayah Korban Sakit Hati: Kayak Anjing Saja
Baca juga: Viral Korban Kecelakaan Nagreg Diduga Dibuang ke Sungai, Ayah Korban Sakit Hati: Kayak Anjing Saja
Terkait masalah tersebut, Dwi menyebut pelaku sepakat akan mengganti rugi dengan penggantian paspor yang baru.
"Hasil mediasi korban sepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan," ujar Indra.
Meski begitu, ia memastikan pelaku tetap akan diberikan sanksi internal.
"Sangat disayangkan kejadian ini sampai terjadi, kami akan evaluasi agar tidak terulang kembali," tandasnya.
(*)