Bacaan Doa agar Diberi Kesehatan dan Dijauhkan dari Wabah Penyakit
Nikmat paling indah yang diberikan oleh Allah SWT adalah kesehatan dan iman yang kuat. Berikut bacaan doa agar diberi kesehatan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Nikmat paling indah yang diberikan oleh Allah SWT adalah kesehatan dan iman yang kuat.
Kesehatan menjadi sangat berharga karena kita dapat beraktivitas maksimal.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh yang telah diberikan oleh Allah SWT, seperti makan makanan yang sehat, berolahraga, tidur teratur.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu berdoa memohon kesehatan kepada zat pemberi sehat.
Baca juga: Bacaan Doa Saat Sulit Tidur di Malam Hari
Baca juga: Bacaan Doa dan Dzikir Menyambut Petang, Agar Dimudahkan Segala Urusan
Dikutip dari Tribun Sumsel, berikut Bacaan Doa Memohon Selalu Diberi Kesehatan Sekeluarga Arab, Latin dan Terjemahannya
اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَاوَالْآٰ خِرَةِ. اَللّٰهُمَّ اَسْأَلُكَ الْعَفْوَوَالْعَافِيَةَ فِىْ دِيْنِى وَدُنْيَاىَ وَاَهْلِى وَمَالِىْ
Arab latin: Allaahumma innii as-alukal ‘aafiyata fiddunyaa wal aakhirati. Allaahumma as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wa dunyaa wa ahlii wamaa lii.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu sehal wal ‘afiyat di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu maaf dan sehat wal ‘afiyat pada agamaku, dan duniaku dan keluargaku, dan harta bendaku.”
Catatan: Doa ini sebaiknya dipanjatkan sebanyak 3 kali ketika selesai shalat fardu.
Dikutip dari Serambi Indonesia, berikut bacaan doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk berlindung dari wabah dan penyakit mengerikan lainnya.
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ
Arab latin: Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:
وروينا في كتابي أبي داود والنسائي بإسنادين صحيحين عن أنس – رضي الله عنه – : أنَّ النبيَّ –
صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، والجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ
الأسْقَامِ. رواه أَبُو داود بإسناد صحيحٍ
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu anhu–Nabi Muhammad SAW berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.’ (HR Abu Dawud dengan sanad sahih.”
Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata “sayyi’il asqam” atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai ragam penyakit yang membuat buruk rupa dan bahaya pada manusia.
Sedangkan M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Kitab Aunul Ma‘bud memahami “sayyi‘il asqam” sebagai wabah penyakit seperti tuberculosis, busung air, dan penyakit lain.
Adapun Abu Abdillah Ar-Rahmani Al-Mubarakfuri dalam Kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatil Mashabih mengutip pendapat Ibnu Malik yang mengatakan bahwa penyakit buruk itu adalah penyakit di mana orang lain menjaga diri dari pengidapnya, di mana mereka tidak mengambil manfaat dari pasien dan pasien tidak mendapat manfaat dari mereka.
Dengan penyakit itu, pasien atau korban tidak dapat menjalankan kewajiban terhadap Allah dan makhluknya.
Atas penyakit ini, kita disunnahkan untuk berlindung diri.
Baca juga: Bacaan Doa Agar Dagangan Laris dan Lancar Rezekinya, Bisa Dibaca Usai Beribadah
Baca juga: Bacaan Doa untuk Ketenangan Hati, Bisa Dibaca Saat Sedang Galau
Syekh Abdur Rauf Al-Munawi dalam At-Taysir syarah Al-Jami’is Shaghir mengatakan, Rasulullah berlindung dari segala penyakit tersebut sebagai bentuk pernyataan kefaqiran kepada Allah atau pengajaran bagi umatnya.
Sedangkan tiga penyakit pertama yang disebut (lepra, gila, dan kusta) adalah termasuk penyakit buruk.
Tetapi ketiganya tetap disebut karena tiga penyakit itu paling dibenci oleh bangsa Arab.
Sebagaimana dikatakan Al-Munawi, doa merupakan bentuk pernyataan kefaqiran kita kepada Allah.(*)