Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Pengguna Jasa Joki Vaksin Mulai Diperiksa, Terungkap Alasan Bayar Joki untuk Menolak Divaksin

Buntut pengakuan Abdul Rahim sebagai joki vaksin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pinrang akan melakukan vaksinasi terhadap 15 orang pengguna jasa.

TribunTimur/Nining Angraeni
Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus seorang pria bernama Abdul Rahim (49) asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali dalam rentang waktu tiga bulan, viral di media sosial.

Buntut pengakuan Abdul Rahim sebagai joki vaksin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pinrang akan melakukan vaksinasi terhadap 15 orang pengguna jasa.

Baca juga: Disuntik Vaksin 17 Kali, Ternyata Ada Ritual Khusus yang Dilakukan Si Joki Vaksin Sebelum Disuntik

Dilansir dari TribunTimur, Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, 15 orang pengguna joki vaksin telah diperiksa polisi.

"Biar bagaimana pun nama ke-15 orang tersebut sudah terdaftar.

"Jadi harus tetap divaksin," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/12/2021), dikutip dari TribunTimur.

Kendati demikian, 15 orang tersebut harus melewati screening terlebih dahulu.

Dikarenakan, beberapa di antara mereka mengaku memiliki penyakit sehingga menolak untuk vaksin.

Polisi Periksa 9 Saksi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan kepada sembilan orang saksi terkait kasus joki vaksin.

Sembilan orang saksi tersebut diduga mengatahui atau terlibat dalam penyuntikan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan berulang kali pada Abdul Rahim.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi mengatakan, nantinya polisi akan melihat apakah ada unsur pasal atau aturan yang dilanggar dalam kasus ini.

Setelah terbukti adanya pelanggaran, polisi akan melakukan gelar perkara.

"Kita ambil keterangannya dulu, setelah itu kita lihat unsur pasal atau aturan apa yang dilanggar, kemudian kita gelar perkara," kata Deki dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (23/12/2021).

Lebih lanjut, Deki menuturkan, dalam kasus joki vaksin ini polisi belum menetapkan tersangka.

Semua yang diperiksa oleh polisi masih berstatus sebagai saksi, karena kasus masih di tahap penyelidikan.

"Jadi ranah ini masih penyelidikan, belum ada tersangka dan masik berstatus saksi semua," tuturnya.

Baca juga: Jadi Joki Vaksin, Warga Pinrang Mengaku Sudah Disuntik 17 Kali, Terungkap Caranya Kelabui Satgas

Efeknya Kini Proses Vaksinasi Diperketat

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19, Irwan Hamid menyampaikan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan memperketat proses vaksinasi.

Ia menyebut, kejadian Abdul Rahim yang lolos menjadi joki vaksin tersebut memang agak sulit dijangkau oleh petugas.

Mengingat, setiap harinya ada ratusan bahkan ribuan warga Pinrang yang ikut divaksin.

"Pelaksanaan vaksinasi akan berjalan normal. Namun, kita evaluasi secara administrasi."

"Saya sudah minta kepada petugas untuk melakukan verifikasi lebih ketat kepada warga yang hendak divaksin," ujarnya, seperti diberitakanTribunTimur, Kamis.

Pengakuan Abdul Rahim

Sebelumnya, Abdul Rahim mengaku mendapatkan pelanggan dari mulut ke mulut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved