Punya Rekam Jejak Mentereng, Ternyata Ada Alasan Mulia saat Shin Tae-yong Mau Jadi Pelatih Indonesia
Sebelum menangani Timnas Indonesia, Shin punya rekam jejak yang cukup mentereng.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Hasil gemilang diraih Timnas Indonesia.
Tim Garuda berhasil menembus final Piala AFF 2020.
Baca juga: Dilatih Simone Inzaghi, Milan Skriniar Bandingkan dengan Cara Melatih Conte
Mereka berhak ke partai final Piala AFF 2020 setelah menang agregat 5-3 atas Singapura di semifinal.
Pertandingan Indonesia vs Singapura di semifinal Piala AFF 2020 sendiri cukup mengejutkan.
Timnas Indonesia menang dramatis pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 lewat skor 4-2 dalam duel yang berlangsung 120 menit di National Stadium, Sabtu (25/12/2021).
Sosok yang menjadi sorotan atas keberhasilan Timnas adalah pelatih Shin Tae-yong atas taktik yang diberikan ke pemain Timnas.
Shin Tae-yong ditunjuk untuk menjabat pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2019.
Kala itu, PSSI menunjuk Shin untuk mengganti posisi Simon McMenemy yang baru saja dipecat.
Sebelum menangani Timnas Indonesia, Shin punya rekam jejak yang cukup mentereng.
Karier kepelatihannya dimulai ketika menjadi asisten pelatih di Queensland Roar (kini bernama Brisbane Roar) pada 2005-2008.
Shin kemudian untuk pertama kali menjadi pelatih kepala pada 2009-2012 bersama klub yang membesarkan namanya, Seongnam Ilhwa Chunma.
Ketika menangani Seongnam, Shin berhasil menjuarai Liga Champions Asia pada 2010 dan Piala FA Korea Selatan pada 2011.
Nama Shin kemudian melambung lagi ketika menangani Timnas Korea Selatan pada ajang Piala Dunia 2018.
Baca juga: Terungkap Alasan Steven Gerrard Tak Dampingi Aston Villa: Terpapar Covid-19
Alasan Shin Tae-yong pilih latih Timnas Indonesia
Sebelum resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sempat mengadakan pertemuan dengan eks anak asuhnya di Timnas Korea Selatan dalam kurun 2017-2018, Son Heung-min, pada 9 November 2019.
Kala itu, Shin Tae-yong berbincang dengan Son Heung-min di ruang tunggu Stadion Tottenham Hotspur.
Dalam perjumpaan yang didokumentasikan video vlog berjudul Shoot for Love, Son Heung-min mendukung Shin Tae-yong untuk mengambil jabatan pelatih Timnas Indonesia.
“Terima kasih sudah datang, meskipun kamu sibuk,” ujar Shin Tae-yong kepada Son Heung-min.
"Bagaimana kabarmu? Saya dengar Anda akan pergi ke Indonesia," tanya Son. “Ya, ada tawaran dari sana. Tawaran langsung dari Timnas Indonesia,” jawab Shin Tae-yong mengonfirmasi.
"Apakah Anda akan menerima tawaran itu? Anda harus kerja bukan?" tanya kembali Son. "Belum tahu. Tentu saja (harus bekerja) agar bisa memberikan uang jajan untuk Jae-hyuk (putra Shin Tae-yong)," jelas Shin Tae-yong.
Faktor menjadi seorang bapak dari kedua anaknya juga menjadi alasan mulia Shin Tae-yong setelah dirinya tak dikontrak tim manapun usai melatih Timnas Korea Selatan.
Sekadar diketahui, setelah tak lagi menangani Korea Selatan per 1 Agustus 2018, Shin Tae-yong tidak menangani tim mana pun. Baru pada 28 Desember 2019, ia mengambil kesempatan menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong memiliki satu orang istri bernama Cha Young-ju dan dua orang putra bernama Shin Jae-won dan Shin Jae-hyuk.
Uniknya, keduanya berstatus sebagai pesepakbola.
Shin Jae-won yang berusia 23 tahun saat ini berstatus spemain klub kasta teratas Liga Korea Selatan, FC Seoul.
Sementara itu, Shin Jae-hyuk yang berusia 20 tahun, satu klub dengan Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners, klub kasta kedua sepakbola Korea Selatan.
Ingin bawa Timnas Indonesia jadi tim yang unik dan kuat
Menurut dia, Indonesia sangat tertarik dengan keberhasilannya mengantar timnas Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 pada Piala Dunia 2018.
Taegeuk Warriors menang lewat gol yang dicetak Kim Young-gwon dan Son Heung-min pada laga terakhir fase Grup F.
Sebelumnya, Shin Tae-yong lebih dulu berkiprah bersama timnas Korea Selatan kelompok usia.
Mulai dari timnas U-20 hingga timnas U-23 Korea Selatan di ajang-ajang seperti Piala Asia U-23 2016, Olimpiade 2016, dan Piala Dunia U-20 2017.
"Saya sadar ketertarikan Indonesia adalah karena pencapaian kami di Olimpiade (perempat final)," kata Shin Tae-yong dikutip dari JoongAng Ilbo.
"Lalu, Piala Dunia U-20 (16 besar) dan kemenangan kami atas Jerman di Piala Dunia," ujarnya.
"Saya juga ingin membuat Indonesia menjadi tim yang unik dan kuat pada ajang internasional," katanya.
Keinginan Shin Tae-yong pun mendapat dukungan dari seniornya yang merupakan pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo.
Jika nantinya Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih timnas Indonesia, dia akan selalu dituntut untuk mengulang keberhasilan Park Hang-seo bersama Vietnam.
Menanggapi hal itu, Shin Tae-yong justru mengaku termotivasi dan bertekad untuk bisa mengulang kesuksesan yang sama.
"Karena kesuksesan besar Park Hang-seo di Asia Tenggara, saya juga punya kesempatan yang sama," tutur pelatih berusia 51 tahun itu.
"Saya tak mau kalah dari dia saat kami berhadapan dengan Park (Hang-seo)," ucapnya.
"Shin Tae-yong adalah junior sekaligus kawan dekat saya," kata Park Hang-seo mengomentari kabar Shin Tae-yong menjadi pelatih timnas Indonesia di kesempatan terpisah. (Muhammad Robbani).
(*)