Berita Sragen Terbaru
Inilah Sekdes di Tanon Sragen yang Dipukuli Ayah Pacarnya : Mata Lebam,Belum Bisa Baca dengan Normal
Sekretaris Desa Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, IWK yang dianiaya ayah pacarnya TY (42) hingga kini belum pulih.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sekretaris Desa Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, IWK yang dianiaya ayah pacarnya TY (42) hingga kini belum pulih.
Kondisi terbaru pemuda 33 tahun masih terlihat lesu, apalagi mata kirinya lebam dihujani pukulan oleh sopir truk tersebut pada Senin (27/12/2021) lalu.
IWK kini telah keluar dari rumah sakit dan tengah menjalani pemulihan.
Ditemui di Mapolsek Tanon, IWK masih ada bekas pukulan di wajah IWK.
Bawah mata kirinya masih terdapat bekas hitam meski pemukulan sudah dilakukan satu minggu yang lalu.
Mata kirinya masih terlihat berwarna merah.
Kakak Ipar IWK, Agus Suwandi mengatakan mata kirinya belum bisa melihat secara normal.
"Setelah pulang dari rumah sakit kemarin, kondisinya membaik, kondisi matanya belum normal," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (3/1/2022).
Mata IWK masih belum dapat digunakan membaca dengan biasa.
Baca juga: Sopir Truk di Sragen Ngamuk Pukuli Pak Sekdes : Murka Tahu Pak Sekdes Pacari Putrinya
Baca juga: Setelah Pukuli Pacar Anaknya, Ayah di Sragen Pesan ke Korban Jangan Ganggu Anaknya Lagi
Mata kirinya yang masih sakit, harus ditutup agar dapat membaca dengan baik.
"Kalau baca tulisan, tidak bisa buka matanya, kalau baca harus ditutup salah satu, kalau tidak gitu, tulisannya tidak jelas," terangnya.
Selain itu, kini kondisinya juga agak demam.
"Setelah sehari pulang dari rumah sakit, mungkin karena efek infus saat ini demam tinggi," jelas dia.
Ayah Pelaku Sopir Truk
Insiden TY (42), seorang ayah kalap lalu memukuli kekasihnya di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, menyisakan cerita lain.
Warga di sekitar kediaman TY, mengenal pria itu memang sebagai sosok yang temperamental, atau mudah marah.
Baca juga: Setelah Pukuli Pacar Anaknya, Ayah di Sragen Pesan ke Korban Jangan Ganggu Anaknya Lagi
"Sifatnya memang beringas, gampang marah, mudah tersulut emosi," kata seorang warga kepada TribunSolo.com, Jumat (31/12/2021).
Warga mengenal TY bekerja sebagai seorang sopir truk.
Ia biasa mengantar kacang-kacangan dari Sragen menuju Jakarta.
TY pun diketahui juga jarang pulang ke rumahnya.
Mengamuknya TY ke kekasih putrinya memang mengherankan.
Kepada polisi, TY mengaku tak terima anaknya dipacari oleh pria yang dihajarnya itu.
Ini cukup mengherankan, karena kekasih anak TY pria yang punya pekerjaan mapan.
Pria yang dihajar TY itu adalah IWK, pria 33 tahun yang bekerja sebagai Sekdes atau Sekretaris Desa di wilayah Sragen.
Usut punya usut, anak TY kabarnya masih berusia 19 tahun.
Entah ada hubungannya atau tidak, tapi selisih usia sejoli ini memang terpaut cukup jauh.
Terpisah, Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, tindakan yang dilakukan TY karena tidak menyetujui hubungan anaknya dengan pacarnya itu.
"Dari hasil pemeriksaan keterangan dari pelaku, karena tidak menyetujui hubungan antara korban dan anak pelaku, tidak ada keterangan yang lain untuk motifnya," ungkapnya, Jumat (31/12/2021).
AKP Bayu menambahkan, antara korban dan anak pelaku sudah menjalin hubungan selama 6 bulan terakhir.
Diperkirakan selama menjalin hubungan, tidak ada permasalahan antara korban dan anak TY.
Bahkan, sebelum kejadian, korban sempat bertemu dan memberikan makanan.
"Kalau hubungan bisa dikatakan baik-baik saja, karena sebelum kejadian, korban dan anak pelaku sempat bertemu memberikan makanan," pungkasnya. (*)