Berita Solo Terbaru
Pakar UNS Solo Tanggapi Tren Artis Adopsi Boneka Arwah, Ingatkan Fenomena Jelangkung dan Nini Thowok
Dalam mitologi Jawa ada perilaku supranatural menggunakan media visual, seperti boneka, untuk berdialog dengan entitas arwah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Meski begitu, penggunaan kekuatan spiritual dalam konteks historis perilaku sering kali muncul saat masa-masa krisis.
Dia mencontohkan, ketika terjadi krisis ekonomi di tahun 1929, muncul dan populer visualisasi makhluk halus yang disebut dengan Nyi Blorong.
Kemudian di era revolusi Indonesia pasca kemerdekaan, mulai muncul banyak aliran kebatinan yang menjadi era suburnya kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
"Jadi, konstruksinya hampir sama bahwa boneka arwah itu tetap ada dari dulu hingga sekarang sebagaimana era yang diklasifikasikan sebagai era ontologi seperti saat ini tetapi faktanya era mistis masih selalu ada dan berkembang sesuai konteks zamannya," sebut Tundjung.
Penggunaan spirit doll
Tundjung menjelaskan, dalam khasanah kebudayaan Jawa, spirit doll dijadikan media untuk mengetahui hal-hal gaib yang berada di luar kemampuan kesadaran manusia.
Misalnya, dalam permainan Jelangkung, arwah yang datang bisa ditanya siapa namanya, kapan meninggalnya, dan memberikan informasi terhadap sesuatu yang akan terjadi.
Bahkan, spirit doll disebut Tundjung bisa digunakan untuk menyakiti orang.
Dalam praktik santet dan teluh, bagian tubuh spirit doll bisa direkayasa untuk menyakiti orang yang dijadikan target.
"Misalnya, dengan ditusuk bagian jantungnya boneka itu kemudian jantungnya orang yang jadi sasaran korban juga akan tersakiti. Tetapi, tidak sedikit yang menggunakan media boneka arwah seperti Jalangkung itu untuk iseng permainan di kala bulan purnama," jelas dia.
Tundjung yang juga dosen di Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB UNS menerangkan, spirit doll dalam kebudayaan Jawa divisualisasikan sebagai manusia.
Oleh karenanya, spirit doll memiliki bagian-bagian tubuh layaknya manusia, seperti kepala yang terbuat dari bathok (tempurung kelapa) atau dari irus (pengaduk sayur).
Kemudian, untuk bagian tangan boneka arwah biasanya dibuat dari kayu yang disilangkan dan diberikan kain untuk bajunya.
"Hanya, permainannya dengan menggunakan isyarat tulisan dan tidak dapat dialog secara audiovisual dalam berkomunikasi antara arwah dengan pembuat atau pemiliknya," ucap dia.
Dia menegaskan, jika spirit doll seperti jelangkung ingin dimainkan, maka pemainnya harus lebih dari satu orang.