Berita Sragen Terbaru
Isi Tas Sembako Bantuan Presiden Jokowi untuk PKL Pasar Gemolong Sragen, Beras hingga Minyak Goreng
Tak hanya memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Presiden Joko Widodo juga membagikan ratusan paket sembako.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tak hanya memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Presiden Joko Widodo juga membagikan ratusan paket sembako.
Sembako itu dimasukkan ke dalam tas dominan putih dan bercorak merah.
Tas tersebut berlogo Istana Presiden Republik Indonesia dan juga bertuliskan Bantuan Presiden Republik Indonesia.

Baca juga: Bahagianya Tugiyem, PKL Pasar Gemolong Sragen Dapat BLT dari Presiden Jokowi: Dipakai Tambah Modal
Baca juga: Pesan Jokowi ke Para Pedagang Pasar Gemolong Sragen yang Terima BLT, Singgung Soal Gerobak
Di dalamnya berisi kebutuhan pokok, seperti beras hingga minyak goreng.
Perinciannya, yakni 5 Kilogram Beras, 1 Kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 1 kotak teh celup, dan satu bungkus roti kering.
Bantuan sembako tersebut, diserahkan langsung Presiden Jokowi kepada 30 perwakilan PKL yang ada di Pasar Gemolong, Rabu (5/1/2022).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Cosmas Edwi Yunanto mengatakan staff Presiden menyiapkan sebanyak 250 paket sembako.
Baca juga: Presiden Jokowi Kunjungi Pasar Gemolong Sragen Hari Ini, Didampingi Basuki dan Ganjar: Bagikan BLT
"Untuk sembako dari Staff Presiden disediakan 250 paket sembako, penerima BLT juga menerima sembako, diberikan kepada perwakilan 20 orang," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (5/1/2022).
Sedangkan sisanya, menurut Cosmas paket sembako itu akan dibagikan kepada pedagang di Pasar Gemolong.
"Sisanya nanti akan dibagikan ke pedagang, pedagang kaki lima yang ada di sekitaran Pasar Gemolong," jelasnya.
Selain itu, 125 PKL di sekitar Pasar Gemolong juga dibagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 1.200.000.
"Saya dengar sedikit tadi, kata Pak Presiden digunakan untuk modal usaha, untuk kebangkitan ekonomi," pungkasnya. (*)