Biodata Waluyo Jati Camat Cepogo: Anak Petani yang Berprestasi, Pernah Sekolah Sambil Jualan Keripik
Biodata Camat Cepogo Waluyo Jati, anak seorang petani yang berprestasi dan beasiswa. Tak malu pernah jualan keripik saat sekolah.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Waluyo Jati, bisa jadi salah satu pejabat yang langka.
Bagaimana tidak, dia yang berangkat dari seorang abdi Negara dari golongan 1, akhirnya bisa menempati jabatan dengan golongan 4.
Di balik capaiannya itu, Waluyo Jati ternyata memiliki kisah yang inspiratif.
Diketahui, Waluyo dilahirkan dari keluarga petani tulen (ndeso) dengan 7 saudara.
Baca juga: Biodata Heru Utomo, Kepala Bappeda Litbang Wonogiri: Berkelana ke Berbagai Daerah untuk Sepak Bola
Ayah ibunya seorang petani biasa, membuatnya harus selalu prihatin dan harus berjuang sendiri untuk lebih baik.
Berbekal restu orang tua, Waluyo remaja tak ingin seperti remaja atau saudara-saudaranya yang menjadi petani atau buruh kasar.
Dia bertekad untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi meskipun terlihat sulit.
Tujuannya agar bisa hidup lebih baik lagi.
"Kalau orang tua (karena keterbatasan), tak begitu memperhatikan pendidikan. Kalau mau sekolah ya harus berjuang sendiri," ujarnya.
Waluyo yang sejak SD sudah berprestasi tak sulit untuk masuk SMP dan mendapatkan beasiswa.
Dengan bekal beasiswa itulah Waluyo yang mulai berpikir keras supaya bias bersekolah dengan lancar.
Untuk itu, sebagian uang beasiswa dia belikan sepeda onthel, dan sebagainya lagi untuk modal jualan keripik singkong.
"Jadi waktu sekolah (SMP) dulu saya itu jualan keripik singkong. Saya beli 1 kilogram lalu saya kemasi kecil-kecil lalu saya titipkan di kantin sekolah," kata Alumnus SMP N 3 Boyolali itu.
Dia masih ingat betul harga keripik yang dia jual kala itu.
Per bungkusnya dijual ke kantin Rp 70.
Lalu kantin dijual dengan harga Rp 100.
Sehingga kantin, bisa untung Rp 30.
"Ibunya kantin itu sampai bilang. Ealah le...le. Masih kecil ko jualan. Uangnya buat apa. Ya saya jawab untuk saku dan ditabung," ucapnya sambil menirukan ibu kantin.
Jualan keripik itu dia lakoni hingga lulus SMP.
Namun, kenyataan pahit terjadi saat dia menginjak Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang setara SMA.
Pasalnya, anak-anak SPG tidak begitu menyukai keripik singkong.
Tak kehilangan akal, Waluyo Jati akhirnya mencari ide yang lain lantaran sekolah harus tetap jalan.
Dia pun lantas menjual pisang kepok rebus.
Metodenya masih sama, dengan menitipkan jualannya itu ke kantin sekolah.
"Sekolah saya dulu kan di simpang lima itu. Jadi pas pulang sekolah saya beli pisang kepok di pasar. Nah paginya setelah subuh saya rebus dan saya bawa pas berangkat ke sekolah," katanya.
Kegigihannya dalam berusaha tak sia-sia hingga mengantarnya menjadi PNS.
Waluyo Jati memulai karier sebagai abdi Negara dari golongan rendah, 1b pada tahun 1989 mulai tahun 2019 bisa menjadi Camat untuk pertama kali, dengan golongan 4a.
Menurutnya meniti karier dari bawah bukanlah perkara yang mudah.
"Saya kan masuk PNS dengan ijazah SMP. Lalu menempuh pendidikan SMA, lalu S1 dan S2," ujarnya.
Baca juga: Biodata Beni Supartono : Camat Termuda di Solo, Baru Usia 36 Tahun, Suka Blusukan di Kampung-kampung
Dia mencontohkan, untuk naik dari golongan 1 ke golongan 2, dia hanya butuh waktu 6 tahun.
Normalnya untuk naik satu golongan itu butu waktu 16 tahun.
Namun dengan penyesuaian pendidikan, waktu kenaikan golongan itu bisa disesuaikan.
"Termasuk langka 1 ke 4 itu jarang ditemui. Dari golongan 1 lho. Bagi saya itu sebuah anugrah yang luar biasa," pungkasnya.
Biodata Waluyo Jati
Nama : Waluyo Jati, S. Sos., M.M
Tempat tanggal lahir : Boyolali, 22 September 1968
Tempat Tinggal: Dukuh/Desa Butuh, RT 01, Kecamatan Mojosongo, Boyolali
Isteri: Ning Handayani, SE., MM
Anak:
1. Muhammad Naufal Taqi
2. Muhammad Indra Fata
Pendidikan:
- SD N 2 Butuh
- SMP 3 Boyolali
- SPG Boyolali
- SMA Kosgoro Boyolali (1992)
- S1 Unisri lulus 1997
- S2 UMS
Hobi: Olaraga, Sepak Bola
Riwayat Jabatan:
- Staf Kecamatan Teras.
- Kades Butuh, Kecamatan Mojosongo (1998-2006)
- Puod Setda
- Kasubag TU Pasar Boyolali (2008)
- Kasubag Retlap Kecamatan Sawit (2009)
- Kasi Pemerintahan Kecamatan Teras
- Kasi Trantib Kecamatan Simo
- Kasi Pemerintahan kecamatan Selo
- Kasih Pemerintahan Kecamatan Mojosongo
- PJ Kades Jurug Kecamatan Mojosongo
- Sekcam Sawit
- Kabid Bina Pemdes, Dispermasdes
- Camat Glasagsari
- Camat Selo
- Camat Simo
- Camat Cepogo.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/jjh1012022.jpg)