Berita Solo Terbaru
Mengenal James Benjamin, Grup Musik Asal Solo Beraliran Rock: Usung Lagu Bertema Perempuan
James Benjamin, merupakan nama dari sebuah grup musik beraliran rock yang seluruh personilnya berasal dari kota Solo.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - James Benjamin, merupakan nama dari sebuah grup musik beraliran rock yang seluruh personilnya berasal dari kota Solo.
Grup band itu digawangi oleh empat anak muda berbakat, yakni Christian Andy sebagai gitaris, Taufan Bara pada vokal, Doni Nur pada drum dan Nicolaus Ade yang memegang bass.
Belum lama ini, tepatnya pada Selasa (28/12/2021) lalu, James Benjamin merilis mini album atau EP pertama mereka yang berjudul "Black Woman".
Dalam album tersebut, setidaknya ada lima track yang seluruhnya berbahasa Inggris dan juga keseluruhan lagu menceritakan tentang perempuan sebagai tokoh sentral.
Mulai dari Black Woman, Why You Get, Windy, Turn it On dan Big Mouth. Semua karya James Benjamin itu sudah mengudara dan bisa dinikmati di sejumlah platform musik digital.
Vokalis James Benjamin, Taufan Bara, menceritakan bahwa grup musiknya itu telah berdiri sejak tahun 2012 lalu.
"Ini album pertama sejak terbentuk di tahun 2012. Awalnya band temen-temen SMA karena dulu memang keseluruhan personil satu sekolah," kata dia.
Nama James Benjamin sendiri diambil dari dua tokoh musisi besar dalam dunia musik, yakni James Marshall Hendrix dan Benyamin Sueb.
Menurut Taufan, kedua musisi legendaris tersebut lah menjadi benang merah grup James Benjamin dalam bermusik.
Mulanya, James Benjamin didirikan oleh lima personil, namun dalam perjalanannya, karena kesibukan masing-masing seperti kuliah di luar kota, hingga akhirnya tiga personil yang mendirikan keluar.
Namun, kendati ada sejumlah personil yang keluar James Benjamin juga kedatangan dua personil baru yang bergabung yakni Doni Nur (Drummer) dan Nicolaus Ade (Bassist).
Dalam perjalanannya, James Benjamin juga terinspirasi oleh grup band lawas beraliran serupa, mulai dari AC/DC, Queen, JET dan The Sigit.
Sekilas tentang personil, walaupun berkaca pada grup musik lawas, namun James Benjamin sendiri diisi oleh anak muda kelahiran 1992-1994.
"Sebelum merilis ini, kami juga sering coba rekaman beberapa single sepanjang 2012 sampai 2021, tapi hasilnya selalu kurang memuaskan," jelasnya.
Meskipun begitu, James Benjamin juga sering mentas di beberapa event-event musik di tingkat daerah, mulai dari tahun 2012 hingga 2020.
Tapi saat pandemi Covid-19, yang mengharuskan sejumlah perkumpulan massa dibatasi, Taufan mengaku kesempatan manggung James Benjamin juga berkurang.
Namun itu tak menghentikan semangat mereka untuk berkarya hingga akhirnya kesabaran mereka berbuah manis.
"Baru di 2021 kemarin, ketemu teman lama dan kebetulan punya studio rekaman. Akhirnya kita coba satu lagu, tapi hasilnya bagus dan kita buat lagi dalam bentuk album," kata Taufan.
Ada yang menarik dari James Benjamin, seluruh personilnya juga mempunyai pekerjaan sampingan, jadi tidak melulu hanya berkarir di dunia permusikan saja.
Bahkan menurut Taufan, 3 dari 4 personil James Benjamin merupakan wartawan, satu-satunya personil yang bukan bekerja sebagai wartawan merupakan karyawan sebuah perusahaan besar.
"Kami itu band Wartawan, tiga personilnya wartawan, yang bukan cuma Doni. Umurnya juga tidak jauh selisihnya," ujar dia sambil terkekeh.
Disisi lain, kelima lagu yang mengisi album "Black Woman" seluruhnya dikerjakan bersama. Hingga saat ini, setidaknya ada dua lagu yang paling menonjol, yakni Black Woman dan Why You Get.
"Kalau dilihat dari grafiknya, ada dua lagu yang memang paling sering diputar. Yang ingin mendengarkan bisa di platform musik digital sudah ada semua," jelasnya.
Taufan mengaku, James Benjamin siap apabila diundang untuk mengisi di sebuah event. Dia menjelaskan yang ingin menggunakan jasa mereka, bisa langsung menghubungi lewat narahubung ataupun menghubungi lewat sosial media. (*)