Media Korea Beritakan Kritik Haruna Soemitro untuk Shin Tae-yong, Bela Pelatih Timnas Indonesia
Hankooki menggarisbawahi jika capaian sebagai runner-up di turnamen bergengsi di Asia Tenggara ini patut disyukuri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
lihat foto
TRIBUNSOLO.COM - Kritik yang dilontarkan Haruna Soemitro kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong masih ramai diperbincangkang sampai sekarang.
Sejumlah pihak memberikan tanggapan beragam.
Rupanya banyak yang kontra dengan kritik keras Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong.
Mereka kini empertanyakan apa tujuan dari kritik Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong tersebut.
Baca juga: Inilah 8 Pemain Baru yang Dipanggil ke Timnas, Ada Si Pelari Cepat yang Sempat Gegerkan Dunia
Baca juga: Viral Kritik Haruna Soemitro Bikin Shin Taeyong Tersinggung, PSSI: Tetap Beri Kepercayaan ke Pelatih
Nah, ribut-ribut yang melibatkan pelatih Shin Tae-yong ini sampai juga hingga Korea Selatan.
Sebuah media online Negeri Ginseng, Hankooki, bahkan tak terima dengan perlakuan yang didapat sang pelatih.
Mereka membela pelatih berusia 53 tahun tersebut tak lama setelah mendapat serangan dari Haruna Soemitro.
Sebagaimana diketahui, Haruna yang juga menjabat sebagai Exco PSSI ini sempat mengutarakan ketidakpuasan dengan apa yang dilakukan Shin Tae-yong.
Ia mempertanyakan prestasi timnas yang mentok di posisi kedua pada Piala AFF 2020 lalu.
Selain itu, ia juga mempertanyakan gaya permainan timnas yang ia pandang bertolak belakang dengan apa yang dilakukan klub-klub Indonesia.
Di matanya, timnas terlalu sering bermain bola direct, sedangkan klub-klub di tanah air memperagakan gaya passing pendek kaki ke kaki.
Dalam sebuah artikel berita, Hankooki melabeli opini Haruna sebagai sebuah hal yang absurd.
Mereka mengingatkan jasa besar Shin Tae-yong yang mau menjadi pelatih dari timnas senior dan kelompok umur.
Untuk diketahui, pelatih Shin memang ditunjuk sebagai nakhoda untuk menangani timnas senior, U23 dan U19.
Capaian timnas senior di ajang Piala AFF 2020 lalu tentu tak bisa dianggap sebelah mata.
