Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Minyak Goreng Rp14 Ribu bak Harta Karun di Solo Raya, Bandingkan dengan Harga di Malaysia: Beda Jauh

Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Solo Raya bak harta karun, harga minyak goreng di Malaysia benar-benar bikin melongo karena saking murahnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM
Ilustrasi minyak goreng di salah satu swalayan di Solo. 

"Saya baru pulang dari rumah sakit langsung nyari," katanya. 

Tri menjelaskan, bahwa dirinya tidak pernah terpatok dengan satu merek saja.

"Ya mereknya ganti, lagi pula keluarga saya juga jarang makan makanan yang digoreng," kata dia. 

"Bersyukur ini dapat 2 liter, harganya Rp 28 ribu," papar dia. 

Informasi yang dihimpun, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng sebanyak 250 juta liter per bulan. Penyediaan itu akan dilakukan selama enam bulan sehingga total pasokan mencapai 1,5 miliar liter. 

Harga Rp14 ribu per liter bisa mulai dinikmati konsumen yang berbelanja di ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). 

Harganya Beda Jauh dengan Malaysia

Lain di Indonesia, lain pula di negeri jiran Malaysia.

Pasalnya, harga minyak goreng di Malaysia benar-benar bikin melongo karena saking murahnya.

Harganya tidak lebih mahal dari harga seliter bahan bakar nonsubsidi yang dijual di SPBU.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut harga minyak goreng di Malaysia saat ini sebesar Rp 8.500 per liter. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (19/1/2022).

"Betul, Malaysia itu harga minyak goreng itu kira-kira Rp 8.500 atau sekitar 2,55 ringgit untuk 1 liter dengan kemasan sangat sederhana," kata Joko, dikutip dari Tribunnews.com.

Dia mengatakan, harga Rp 8.500 per liter bisa diterapkan Malaysia karena mendapatkan subsidi dari pemerintah diambil dari dana pungutan, seperti yang juga dijalankan di Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Jadi itulah yang bertahun-tahun dana pungutan digunakan untuk mensubsidi minyak goreng khususnya kemasan 1 liter jika harga tinggi," papar Joko. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved