Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Parkir Bus Rp 350 Ribu di Malioboro, Polresta Yogyakarta Ungkap Faktanya, Permintaan Kru Bus

Heboh kuitansi parkir bus Rp 350 di kawasan wisata Yogyakarta, Polresta ungkap fakta di baliknya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
repro bidik layar unggahan akun Facebook Kasri StöñDåkØñ
Media sosial Facebook dihebohkan dengan unggahan pemilik akun Facebook Kasri StöñDåkØñ yang menunjukkan sebuah foto kuitansi pembayaran parkir bus di wilayah Yogyakarta seharga Rp 350.000. 

TRIBUNSOLO.COM - Insiden parkir mahal di kawasan wisata Kota Yogyakarta sempat membuat heboh publik.

Hal ini berawal dari unggahan seorang wisatawan di media sosial Facebook-nya.

Dalam unggahan tersebut disertai kuitansi berwarna hijau dengan keterangan tarif Rp350 ribu.

Baca juga: Viral Kuitansi Parkir Bus Rp 350 Ribu di Malioboro, Apakah Wajar? Ini Jawaban Dishub Jogja

Baca juga: Pengakuan 2 Pemuda yang Viral Pura-pura Jadi Petani Demi Kelabui Polisi, Begini Kronologinya

Merujuk pada kuitansi yang tertanggal 15 Januari 2022, tarif sebesar itu mencakup biaya parkir satu unit bus, kamar mandi driver, co-driver, dan tour leader, air untuk cuci bus, hingga biaya kebersihan.

Lebih lanjut, pengunggah menjelaskan kejadian yang menimpanya di lokasi yang tak jauh dari kawasan Malioboro, tepatnya Jalan Margo Utomo, di selatan Tugu Pal Putih.

Media sosial Facebook dihebohkan dengan unggahan pemilik akun Facebook Kasri StöñDåkØñ yang menunjukkan sebuah foto kuitansi pembayaran parkir bus di wilayah Yogyakarta seharga Rp 350.000.(
Media sosial Facebook dihebohkan dengan unggahan pemilik akun Facebook Kasri StöñDåkØñ yang menunjukkan sebuah foto kuitansi pembayaran parkir bus di wilayah Yogyakarta seharga Rp 350.000.( (repro bidik layar unggahan akun Facebook Kasri StöñDåkØñ)

Menurutnya, bus yang ditumpanginya tersebut hanya singgah selama dua jam untuk berbelanja oleh-oleh di Malioboro.

"Kami datang jam 21.00 WIB lalu pulang jam 22.30 WIB. Karena itu destinasi kami terakhir di Yogyakarta, cuma mau beli oleh-oleh daster. Di kuitansinya ada biaya lain-lain, cuci bus, dan kebersihan. Kami tidak tahu ada kegiatan itu," tulisnya.

"Kami sempat numpang salat dan toilet. Tapi, ada kotak di depannya, dan kami bayar seperti toilet umum di indonesia sebesar Rp2 ribu. Semoga postingan ini enggak mencoreng citra baik pariwisata Yogyakarta," sambungnya.

Sementara itu, polisi telah mendapat kesimpulan sementara atas kejadian ini.

Dilansir dari TribunJogja, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, kemarin sekitar pukul 14.45 WIB pihaknya melakukan pengecekan ke lokasi parkir yang dimaksud.

"Bahwa benar tanggal 15 Januari 2022 sekitar pukul 22.00 WIB parkiran itu kedatangan bus membawa rombongan wisatawan," terangnya dikutip dari TribunJogja, Kamis (20/1/2022).

Dari hasil interogasi pihak kepolisian kepada pengelola, dijelaskan biaya parkir bus di sana biasanya sebesar Rp150 ribu sudah termasuk lahan parkir, toilet, dan air untuk mencuci bus.

Timbul mengatakan mengenai tarif parkir sebesar Rp350 ribu yang viral itu berdasarkan pengakuan koordinator parkir atas dasar permintaan kru bus yang parkir itu.

"Jadi itu atas permintaan kru bus. Sedangkan petugas parkir hanya menerima uang sebesar Rp150 ribu," ujarnya.

Dari situlah polisi menyimpulkan, mark up tarif parkir tersebut merupakan permintaan dari kru bus pariwisata yang tidak disebutkan asalnya tersebut.

"Dan menurut petugas parkir, mark up seperti itu sering dilakukan sopir bus dengan tujuan mengambil keuntungan lebih dari tarif parkir," jelasnya.

Dengan kesimpulan tersebut, pihak kepolisian belum menemukan bukti adanya dugaan pungli.

Selain itu, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, membantah jika terdapat indikasi pungli yang dilakukan oleh petugas parkir yang dikeluhkan wisatawan dan kemudian viral itu.

"Bukan parkir ilegal, itu tanah ada pemiliknya. Jadi bus parkir di situ membayar uang sewa yang ditentukan pemilik lahan senilai Rp150 ribu dengan fasilitas toilet, kebersihan, dan air cuci bus," tegasnya.

Purwadi mengatakan, tulisan tarif Rp350 ribu rupiah di kuitansi yang viral itu merupakan permintaan kru bus agar mendapat tambahan uang makan dan rokok.

Baca juga: Mitos Ambulans Angker di Banyudono, Disebut Tak Mau Pindah dari Lokasi Parkir, Begini Kata Pemilik

Baca juga: Viral Pengamen di Kediri Ajak Duel Pengunjung, Diduga Marah Tak Diberi Uang, Berakhir Diamuk Massa

Terkait soal pungli, ia menegaskan pungli dalam dunia parkir itu apabila terdapat fasilitas atau lahan perkir milik pemerintah yang telah ditentukan tarifnya, namun petugas parkir menaikkan tarif parkirnya.

Dalam masalah ini, Purwadi menyebut tidak ada yang dirugikan, sebab mark up yang dilakukan oleh kru bus sudah sering terjadi.

"Dengan viralnya ini di medsos, malah pemilik parkir bisa iklan. Oh, kalau di sana dapat fasilitas air besih sama toilet," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved