Tukang Ojek Pengkolan
Poppy Bunga Gabung di Sinetron TOP, Intip Potret Rumah Mewahnya yang Baru Selesai Dibangun
Poppy Bunga sempat membagikan pencapaiannya yang bisa membuat rumah idaman.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
Tayang perdana pada 25 April 2015 silam hingga kini Tukang Ojek Pengkolan masih memiliki banyak penonton setia.
Padahal selama 6 tahun tayang, banyak pemain yang datang dan pergi silih berganti.
Hanya saja, 3 pemain utama seperti Ojak, Mas Pur dan Tisna masih konsisten muncul meski pernah juga selama beberapa episode tak muncul.
Tak jarang pemain yang terbilang penting, justru diceritakan meninggal dunia.
Seperti Rinjani istri Mas Pur maupun Denok istri Ojak.
Meski begitu, TOP masih membuat penggemar setianya penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
Diakui oleh Aris Nugraha, sang sutradara TOP, ia tak pernah puas dengan para tokoh pemain di jalan cerita yang ia buat.
Bongkar pasang pemain yang selalu disangka sebagai penghancur sebuah sinetron, justru mampu membuat TOP tetap bertahan hingga kini.
Disebutkan dalam postingan Instagram @dunia_tv, Aris Nugraha mengungkap strateginya sebagai kreator dan pengarang naskah TOP.
Selaku pencipta sinetron, Aris Nugraha mengaku tak pernah merasa puas dengan formasi karakter yang ada dalam karya-karyanya.
Setelah tayang sepanjang 6 tahun, sinetron Tukang Ojek Pengkolan berhasil tembus 3000 episode pada tanggal 26
November 2021 lalu.
Menurut Aris Nugraha sang kreator, kuncinya terletak pada rasa ketidakpuasan.
"Saya kan punya penyakit ya, setiap ada pencapaian saya selalu bongkar formasi,"
"Ketika orang lain sibuk mempertahankan, saya sibuk membongkar," ucap Aris Nugraha selaku kreator Tukang Ojek Pengkolan di acara syukuran TOP 3000 episode.
Lebih lanjut, sineas yang pernah menyutradari Bajaj Bajuri ini mengaku memilih menghilangkan yang jelek daripada terus-terusan mempertahankan pemain.
"Kalau orang tanya kenapa TOP bisa bertahan, mungkin karena saya nggak suka terlena dengan kondisi mapan"
"Saya nggak bisa terus-terusan mempertahankan yang bagus dan menghilangkan yang jelek gitu aja," tegas Aris Nugraha.
"Saya lebih memilih meninggalkan penonton daripada ditinggalkan penonton." ujar Aris Nugraha.
(*)