Mengapa Supir Truk Maut Balikpapan Tak Banting Stir Kiri untuk Hindari Kendaraan? Begini Analisisnya

Kecelakaan maut yang melibatkan belasan kendaraan terjadi di persimpangan Muara Rapak Kota Balikpapan, Jumat (21/1/2021), menggegerkan masyarakat.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Peristiwa laka maut di persimpangan menuju Jalan Soekarno Hatta, Muara Rapak, Balikpapan Utara pagi ini, Jumat (21/1/2022), dalam penanganan kepolisian. Simak update info kecelakaan Balikpapan hari ini terbaru, jumlah korban tewas berubah 

TRIBUNSOLO.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan belasan kendaraan terjadi di persimpangan Muara Rapak Kota Balikpapan, Jumat (21/1/2021), menggegerkan masyarakat.

Dalam video yang beredar beberapa tanda tanya muncul mengapa pada saat kejadian sopir tidak banting stir ke kiri untuk menghindari kecelakaan.

Baca juga: Kecelakaan Maut Jalan Jogja - Klaten, Pemotor Tewas Tertabrak Kendaraan Tak Dikenal 

Padahal kalau dilihat di sebelah kiri ada jalur kosong dan pepohonan.

Logika sederhana ialah sopir bisa saja menghindari tabrakan beruntun dari belakang jika berani mengambil risiko membuang badan truk ke daerah pepohonan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sulit mengambil keputusan di saat genting.

Tapi hal itu juga berkaitan dengan pengalaman sang sopir.

"Ini agak susah karena berhubungan dengan jam terbang. Kalau pengemudi yang jam terbangnya tinggi dia bisa mengambil tindakan atau keputusan yang paling tidak tingkat kerugiannya kecil," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (21/1/1022).

Sony mengatakan, mengapa sopir lurus dan tidak mengambil tindakan buang badan itu harus ditanya ke pihak terkait.

Tapi ada dasar asumsi mengapa hal itu dilakukan.

"Ada asumsi begini, ketika dia tidak memiliki jam terbang banyak dia akan berpikir untuk mengamankan dirinya. Ada pohon ada kendaraan, pikirannya kalau nabrak pohon fatal pasti, kalau kendaraan tidak fatal. Karena kendaraan akan kalah dan bergeser," katanya seperti dilansir Kompas.com .

Karena itu kata Sony, pentingnya jam terbang sopir saat membawa kendaraan besar.

Karena dengan tingkat risiko yang besar maka tanggung jawabnya juga makin besar.

"Di sini saya bisa bilang pentingnya jam terbang yang tidak sedikit. Karena dia tidak berpikir keselamatan orang lain," katanya.

4 Orang meninggal dunia

Dalam peristiwa tersebut, sebuah truk tronton bermuatan kapur seberat 20 ton menyeruduk kendaraan-kendaraan yang sedang berhenti pada saat lampu merah sedang menyala.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved