Geger Edy Mulyadi Dituding Hina Kalimantan & Prabowo, PKS Angkat Tangan: Tak Ada Kaitan dengan Kami
Edy Mulyadi beberapa hari ini menjadi sorotan publik setelah membuat pernyataan kontroversial tentang Kalimantan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sebelumnya, viral di media sosial Twitter, sosok Edy Mulyadi hingga tagar Tangkap Edy Mulyadi sampai trending di Twitter, Minggu (23/1/2022).
#TangkapEdyMulyadi dan #Kalimantan Trending usai viral video Edy Mulyadi menyebut Kalimantan sebagai tempat jin membuang anaknya.
Hal itu bermula dari beredarnya video dugaan penghinaan oleh Edy Mulyadi terhadap Kalimantan.
Dikutip TribunKaltim.co dari akun Twitter @YRadiato yang membagikan video Edy Mulyadi, pada 22 Januari 2022, Edy Mulyadi menyuarakan terkait dengan IKN atau Ibu Kota Negara yang akan dipindahkan ke Kalimantan.
Dalam video tersebut, Edy Mulyadi mengatakan ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.
Baca juga: Banjir di Solo Makin Parah, Anggota DPRD Solo dari Fraksi PKS Minta Gibran Segera Atasi
Baca juga: Inilah Ucapan Edy Mulyadi yang Bikin Gerindra Panas, Prabowo Subianto Disebut Macan tapi Mengeong

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy dari video viral tersebut.
"Punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," sambungnya.
Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.
"Pasarnya siapa?" jelasnya.
"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," sambungnya.
Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal dimana rekan yang ada disebelahnya berada.
"Enggak ada, nih sampean tinggal dimana om?" ungkapnya.
"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah disana," sambungnya.
Edy Mulyadi pun menertawai salah satu orang memberikan suaranya dan berteriak bahwa hanya monyet yang mau menjadi warga Ibu Kota Baru.
"Gua mau jadi warga Ibu Kota Baru, mana mau," ujarnya.
"Hanya monyet," teriak seorang pria yang tidak tau keberadaanya. (*)