Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Beredar Kabar 2 Warga Salatiga Positif Covid-19 Varian Omicron, Wali Kota Ungkap Fakta Sebenarnya

Baru-baru ini beredar kabar menyebutkan seorang warga di Salatiga positif Covid-19 jenis Omicron.

hearingreview
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini beredar kabar menyebutkan seorang warga di Salatiga positif Covid-19 jenis Omicron.

Kabar itu bermula saat Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan ada dua warga Kota Salatiga yang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

Baca juga: Inilah Gejala Varian Omicron pada Balita dan Cara Mencegah Penularannya

Dia mengatakan pasien pertama dinyatakan positif pada 27 Januari 2022.

"Sekarang rawat inap di Semarang, kerjanya di Semarang," jelasnya di Pasar Raya I Salatiga, Sabtu (29/1/2022).

Menurut Yuliyanto, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Bandung.

"Informasinya setelah dari Bandung memeriksakan kesehatan, terus diketahui positif," paparnya.

Sementara pasien kedua, diketahui positif pada 28 Januari 2022.

"Pasien kedua melakukan pemeriksaan dan cek kesehatan di laboratorium di Salatiga, ketahuan positif," kata Yuliyanto.

Baca juga: Update Corona 23 Januari 2022 Indonesia: Hari Ini Tambah 2.925 Kasus Baru, Menurun Dibanding Kemarin

Ternyata ada kesalahan data

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan ada kesalahan terhadap data warga yang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

"Salah satu hasil tracing yang positif ternyata ada identitas kasus orang Kanada yang tinggal di Ambon. Di Salatiga hanya mampir dan sedang mengurus visa," jelasnya, Minggu (30/1/2022).

Menurut Yuliyanto, karena ketidaktelitian dari petugas di laboratorium swasta tersebut, nama pasien tersebut langsung dimasukkan dalam kasus di Salatiga. "Sudah dikonfirmasi ulang, bukan warga Salatiga," terangnya.

Baca juga: Empat Desa di Boyolali Kosong Kepemimpinan, Imbas Kades Meninggal karena Corona & Serangan Jantung

Sementara untuk kasus pertama yang diperiksa dan dinyatakan positif Covid-19, setelah dilakukan tracing bukan warga ber-KTP Salatiga.

"Jadi hingga saat ini belum ada warga Salatiga yang positif Omicron, semoga tidak ada dan sehat selalu," paparnya.

Untuk kasus aktif, Yuliyanto mengungkapkan hasil tracing yang kasus positif Covid-19, KTP dan tinggal di Salatiga sementara lima orang.

"Untuk hasil pemeriksaan belum keluar hasilnya, Omicron atau bukan. Satu pasien dirawat di RS Elizabeth Semarang, yang lain isoman," kata Yuliyanto.

Dia meminta agar petugas input data lebih teliti sehingga tidak ada kesalahan data. "Sekarang semuanya berdasar data, termasuk penentuan level PPKM, jadi diharapkan lebih fokus," ungkap Yuliyanto.

Inilah Gejala Varian Omicron pada Balita dan Cara Mencegah Penularannya

Covid-19 varian baru Omicron sangat cepat penularannya.

Sehingga orang dewasa maupun anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang masih lemah pun sangat rentan terhadap infeksi.

Dilansir dari Verywell Health via Kompas.com, gejala Omicron pada anak-anak dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa.

Meski begitu, varian gejala Omicron relatif lebih ringan.

Baca juga: Simak Kriteria Pasien Omicron yang Perlu Dirawat di Rumah Sakit: Lansia hingga Belum Divaksin

Baca juga: Kata Gibran soal Kasus Omicron Masuk Solo Raya : Jangan Takut, Omicron Tidak Seganas Delta

Namun gejala yang parah juga mungkin terjadi.

Terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid.

Seperti apa gejala varian Omicron yang paling umum?

  1. Pilek
  2. Sakit kepala
  3. Demam
  4. Kelelahan
  5. Sakit tenggorokan

Sementara itu, Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain.

"Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah Omicron.

Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/1/2022).

Ia juga mengatakan bahwa anak yang terinfeksi Omicron mengalami batuk.

Dikutip dari Ciputra Hospital via Kompas, kebanyakan gejala tersebut dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita.

Ramagopal menyebut varian Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas.

"Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," terangnya.

Tak hanya batuk, gejala juga disertai demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik.

Kondisi seperti ini masih bisa diatasi dengan pengobatan di rumah.

nmaun, jika gejala mulai memburuk segera cari bantuan medis.

Baca juga: Ditanya Ancaman Penyebaran Omicron, Wali Kota Gibran : Pembatasan di Solo Belum Ada, Tenang Saja!

Baca juga: Inilah Gejala yang Dirasakan Pasien Omicron yang Meninggal, Sempat Dirawat 2 Hari di RS

Bagaimana cara mencegah Omicron?

Mengingat varian Omicron menular dan menyebar sangat cepat, jadi infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi.

Para orang tua bisa melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, pastikan anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved