Berita Solo Terbaru
Gibran Tetap Lanjutkan PTM 100 Persen, Kini Tambah Lagi, Dua Sekolah di Solo Laporkan Kasus Covid-19
Temuan kasus Covid-19 di sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali bertambah per Kamis (3/2/2022).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Temuan kasus Covid-19 di sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali bertambah per Kamis (3/2/2022).
Sehari sebelumnya, sebelas sekolah dilaporkan memiliki siswa yang terindikasi positif Covid-19.
Namun, 24 jam berselang ada dua sekolah lain yang melaporkan hal serupa.
Sehingga kini total ada temuan kasus Covid-19 di 13 sekolah di Solo.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Mulai Menggeliat, Pemkab Terapkan PTM 50 Persen Sekolah di Klaten
Baca juga: Perilaku Buruk, Dari Langgar Aturan Covid Sampai Dugaan Kekerasan, Greenwood Tak Dilirik Southgate
"(Kasus Covid-19 di) Sekolahnya tambah. Kemarin kan sebelas ya, sekarang tiga belas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih, ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (3/2/2022).
Dua sekolah yang dimaksud oleh Ning, sapaan akrab Siti Wahyuningsih, berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Salah satunya SMA Regina Pacis Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama SMA Ursulin.
"SMA Ursulin dan SMA Majlis Tafsir Al Qur'an (MPA) Surakarta. (Yang terpapar) Siswa, dan indeks kasusnya luar kota semua," katanya.
Lebih lanjut, dengan pertambahan dua sekolah itu dapat dipastikan jumlah siswa di Solo yang positif Covid-19 mencapai 42 orang.
Jumlah tersebut, kata Ning, dapat bertambah karena proses tracing masih terus dilakukan.
"Jumlah kasusnya awal satu-satu, ini lagi proses tracing," pungkasnya.
Gibran Mantap Tetap Lanjutkan PTM
Sebelumnya, sekolah yang siswanya terindikasi positif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali meningkat, Rabu (2/2/2022).
Setelah tercatat hanya ada delapan sekolah, kini Dinas Kesehatan Kota Surakarta mencatat ada sebelas sekolah yang kedapatan siswanya terpapar virus corona.
Baca juga: Daerah Lain Hentikan PTM 100 Persen, Wali Kota Gibran Pastikan di Solo Tidak, Tetap Lanjut Terus
"Yang terpapar (sekarang sudah) 11 sekolahan. (Itu ada di) SD, SMP, SMA, jadi sudah lengkap," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/2/2022).
Ning, sapaan akrabnya, lantas memaparkan nama-nama sekolah yang kedapatan memiliki siswa positif Covid-19 itu.
"SDN Sayangan, SDN Mangkubumen Kidul 16, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SDN Kemasan Kratonan, SMPN 4 Surakarta, SMP Bintang Laut, SMA Warga, SMAN 5 Surakarta, SMAN 1 Surakarta, SMK Mikael dan SMA Kristen 1," kata Ning.
Kebanyakan kasus yang terjadi di sekolah itu, disebut Ning, berasal dari atau terkontak dari luar Solo.
"Ini kebanyakan luar kota indeks kasusnya. SD Sayangan indeks kasusnya luar kota, SD Mangkubumen dan SD Pangudi Luhur juga luar kota. Yang SMAN 1 dan SMA Kristen juga luar kota, yang SMP Bintang Laut juga sama," imbuhnya.
Berdasarkan catatan yang diterima Ning, hingga hari ini sudah tercatat ada 40 siswa yang terpapar positif Covid-19.
"Kalau ditotal itu SMA saja 26 siswa, terus ditambah 10, ditambah 4, jadi semua 40 siswa," pungkasnya. (*)
Sementara, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Solo dipastikan tak akan distop seperti daerah lain.
Meskipun akhir-akhir ini muncuk klaster Covid-19, di antaranya di SMA Warga.
"Nggak, nggak (dihentikan PTM), lanjut terus saja," terang dia kepada TribunSolo.com, Rabu (2/2/2022).
"Kecuali yang sudah jadi klaster nanti kami tutup dulu, sementara jadi PJJ," ujar dia.
Dia juga meminta semua pihak tidak panik dan tetap tenang menghadapi lonjakan klaster sekolah, sebab kebanyakan dari yang tertular tidaklah bergejala.
Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, mereka yang tertular cenderung sembuh lebih cepat karena orang tanpa gejala (OTG).
"Tenang aja yang di sekolah itu kebanyakan OTG kok, sembuhnya cepat, tenang aja," katanya.
Lebih lanjut, Gibran belum memastikan apakah nantinya PTM akan dikembalikan ke PTM 50 persen atau tidak.
"Kita koordinasikan lagi ya, yang penting muride nyaman, orang tua muride nyaman," aku dia.
Baca juga: Sudah Prediksi Omicron Pasti Masuk ke Solo, Wali Kota Gibran : Bukan Menakuti, Tapi untuk Antisipasi
Baca juga: Penularan Covid-19 Tiba-tiba Meledak di SMA Warga, Berikut Update Harian Kasus di Solo
Puluhan Siswa dan Guru Kena Corona
Jumlah siswa dna guru yang terpapar Corona di SMA Warga Solo kian bertambah.
Kepala Sekolah SMA Warga, Purwoto mengatakan dari hasil tes swab 120 siswa dan guru, 4 diantaranya dinyatakan positif covid-19.
"Dari 120 orang yang di tracing, ada 4 yang positif, hasilnya baru keluar tadi malam," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/1/2022).
Keempat tambahan kasus tersebut, semuanya merupakan siswa, yang berasal dari Solo dan Karanganyar.
Setelah dinyatakan positif, menurut Purwoto sebagian ada yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan, sebagian lagi isolasi mandiri di rumah.
"Ada yang isolasi di Donohudan, ada yang di rumah, sesuai dengan kondisinya, dan rujukan dari Dinas Kesehatan," terangnya.
Dengan begitu, kini total terdapat 25 orang dari SMA Warga Solo yang terpapar covid-19.
Sebelumnya, pada hasil tracing pertama ditemukan 12 siswa, guru, dan karyawan yang terpapar covid-19.
Kemudian, kembali dilakukan perluasan tracing, yang menghasilkan 9 tambahan kasus, sehingga total menjadi 21 orang terpapar covid-19.
Baca juga: Dirjen IKP Dorong Penggunaan Logo G20 Gaungkan Presidensi Indonesia
Baca juga: Banyak Guru dan Siswa di SMA Warga Solo Terpapar Covid-19, Kini PTM di SMP Warga Juga Diganti PJJ
Purwoto menjelaskan kondisi baik siswa, guru, maupun karyawan yang terpapar kini dalam kondisi yang baik, karena termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Termasuk dari psikis siswa yang terpapar, kami memantau juga dalam keadaan baik, ini tinggal pemulihan saja," terangnya.
Sedangkan, seorang guru yang menjadi kasus pertama dari penularan covid-19 kini sudah dinyatakan negatif.
"Guru yang terpapar pertama kini sudah dinyatakan negatif, dan sudah menjalani perawatan di luar ruang isolasi, namun kini masih dirawat di rumah sakit," pungkasnya.
Imbas ke SMP Warga
Belajar mengajar di SMA/SMP Warga yang sebelumnya tatap muka kini diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) setelah banyak siswa dan guru kena Corona.
Kepala SMA Warga Purwoto mengatakan pemberlakuan PJJ di SMP Warga untuk keamanan pelajar di SMP Warga.
"SMP warga mengalihkan pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh pasca adanya yang terpapar Covid-19," ucap Purwoto, kepada TribunSolo.com Jum'at ( 28/1/2022).
Purwoto menuturkan lokasi SMA dan SMP Warga saling berdekatan dan dibatasi tembok.
Dia mengaku pemberlakuan PJJ di SMP Warga dilakukan demi keamanan dan kesehatan mereka.
"Meski akses masuk sma dan smp dipisah, namun demi keamanan mereka, pihak SMP memberlakukan PJJ menunggu hasil pemeriksaan di SMA Warga," ujar dia.
(*)