CEO Tribun Network Dahlan Dahi Tegaskan Pentingnya Jurnalis Mengabdi Kepada Publik

Dahlan Dahi ungkap pentingnya jurnalis mengabdi kepada publik. Seperti diketahui, produk jurnalistik bertujuan untuk publik, bukan memihak kekuasaan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Kanal Youtube Dewan Pers Official
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Mengungkap Pentingnya Jurnalis Mengabdi kepada Publik. 

TRIBUNSOLO.COM - CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengungkap pentingnya jurnalis kembali ke jalan perjuangannya yakni mengabdi kepada publik.

Menurut Dahlan, menjadi wartawan tak hanya mencari, mengolah, dan mendistribusikan berita.

Namun juga bertujuan untuk publik.

Baca juga: Ini Sejumlah Rekomendasi Penting dalam Konvensi Nasional Media Massa HPN 2022 di Kendari Sultra

Seperti diketahui, wartawan merupakan tentang paham atau keyakinan bahwa produk jurnalistik pertama-tama bertujuan untuk publik, bukan untuk memihak pada kekuasaan.

Hal tersebut disampaikannya dalam Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional 2022 bertajuk "Membangun Model Media Massa yang Berkelanjutan" di kanal Youtube Dewan Pers Official pada Selasa (8/2/2022).

"Jadi kita harus kembali ke khittah kita yaitu bahwa Tuhan menciptakan profesi jurnalis untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada publik. Untuk melindungi, memperkuat, dan memihak publik," ungkap Dahlan dikutip dari Youtube Dewan Pers Official via Tribunnews.

Meski terdengar seperti klise, namun menurut Dahlan semakin lama bergelut di dunia media massa ia semakin paham bahwa media dalam situasi hari ini harus memerankan diri sebagai jurnalis.

Ia mengatakan bahwa paham jurnalisme mengakui publik sebagai media pengabdian.

Dahlan menyebut artinya publik setempat.

Lebih lanjut, setiap lokasi memiliki value atau nilai.

Sebagai contoh, Indonesia adalah sebuah lokasi yang menjunjung tinggi nilai bahwa manusia harus bertuhan dan ateisme tidak punya tempat di bumi Indonesia.

"Sekarang saya tanya kepada Anda sekalian, kalau satu berita itu populer, tapi mendorong orang untuk tidak bertuhan, apakah berita seperti layak dipromosikan oleh wartawan? Tidak. Karena wartawan memihak pada publik termasuk memperkuat value yang dia yakini," jelasnya.

Ia juga memberikan contoh lain seperti di Indonesia dari Aceh sampai Papua mengakui satu value yang penting yaitu anak harus berbakti pada orang tuanya.

"Sekarang ada konten yang mendorong orang untuk melawan orang tuanya. Apa kita encourage konten seperti itu? No. Karena kita wartawan. Kita bertanggung jawab pertama sekali kepada publik," terangnya.

Kemudian, jurnalis harus netral dan independen secara politik.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved