Viral
Ganjar Pranowo Buka Suara Tanggapi Curhatan Puan Kesal Dicueki Gubernur saat Kunjungan Daerah
Curhatan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidyatullah, Adi Prayitno, menilai sindiran Puan tersebut jelas ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menurut Adi, publik bisa secara mudah menebak lantaran selama ini Puan dan Ganjar dianggap bersaing menuju Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih, katanya, beberapa waktu lalu Ganjar tak mendampingi Puan saat meresmikan Pasar Legi di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Jadi publik menduga-duganya Puan sebenarnya ingin menyerang Ganjar, itu tafsiran publik."
"Persisnya ya tentu hanya Mbak Puan dan Tuhan yang tahu siapa yang dimaksud," ujar Adi, Kamis (10/2/2022), dikutip dari Kompas.com.
Hal senada juga turut disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan, jika pernyataan Puan ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar.
"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan sikap Ganjar yang tak menyambut Puan di Solo, adalah karena kapasitas Puan sebagai Ketua DPR RI.
Sehingga, jelas Rudy, ada protokolernya sendiri.
"Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut mesti Mas Ganjar nyambut," terangnya.
"Kok Pak Gubernur tah, saya pun tidak pernah jemput karena tidak pernah dikabari."
"Kalau diminta untuk jemput, ya jemput. Kapasitasnya sebagai apa. Ketua DPP, kalau Ketua DPR RI ada protokolernya sendiri," sambung dia.
Terkait tak hadirnya Ganjar saat peresmian Pasar Legi, Rudy mengatakan kala itu Ganjar tengah menghadiri acara presentasi mitigasi bencana ke Jakarta.
Ia pun meminta agar permasalahan tersebut tak dibesar-besarkan lantaran eksekutif dan legislatif berbeda.