Anies Baswedan & Ridwan Kamil Kian Mesra, Main Bola Bareng di JIS, Pengamat Sebut Ada Makna Tersirat
Terlihat dalam video, Anies Baswedan sedang menjajal lapangan Jakarta International Stadium (JIS) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Hubungan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil kian 'mesra' jelang Pilpres 2024.
Momen hangat itu terlihat dari unggahan video di akun Instagram resmi Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan pada Rabu (16/2/2022).
Momen kedekatan dua gubernur ini pun mencuri perhatian publik.
Terlihat dalam video, Anies Baswedan sedang menjajal lapangan Jakarta International Stadium (JIS) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca juga: Akun Instagram Giring Lenyap, Jubir PSI Curiga Ada Kaitan dengan Anies Baswedan dan Operasi Cyber
Baca juga: Reaksi Anies Baswedan Lihat Momen Giring Terperosok Lumpur di Sirkuit Formula E: Kasihan Juga
Keduanya kemudian melakukan adu penalti.
Sejumlah warganet pun mengaitkan adu penalti antara kedua pemimpin daerah tersebut dengan duet Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kelak.
Namun, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai, duet antara Anies dan Ridwan Kamil nyaris mustahil terjadi.
Pasalnya, keduanya hingga saat ini tidak memiliki dukungan dari partai.
Pertemuan antara Anies dan Ridwan Kamil hanya bagian dari strategi untuk mencuri perhatian publik.
"Bola dijadikan instrumen, karena sepak bola banyak penggemarnya dan JIS menjadi lokasi adu penalti, karena JIS merupakan legacy dari Anies," kata Ujang, dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Kamis (17/2/2022).
Pertemuan Anies dan Ridwan Kamil, menurut Ujang, lebih dikarenakan keduanya memiliki pengalaman senasib sepenanggungan.
Dalam artian, keduanya memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, namun tidak memiliki partai politik pendukung.
"Soal apakah mereka akan berduet, itu belum tentu. Karena duet keduanya akan sulit terjadi. Sebabnya, karena keduanya tak punya partai," kata Ujang.
Dari sisi partai politik, menduetkan Anies dan Ridwan Kamil sekaligus juga tidak mungkin.
Secara rasional, parpol akan cenderung memilih capres dan cawapres salah satu dari dalam parpol itu sendiri, dan yang lain dari luar parpol.
"Nah dari non parpol inilah yang harus memiliki elektabilitas tinggi, agar bisa dilirik," kata Ujang.
Untuk diketahui, baik Anies Baswedan dan Ridwan Kamil kerap masuk dalam bursa pilpres versi sejumlah lembaga survei.
Yang terbaru, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, dalam simulasi top of mind, Riwan Kamil memperoleh elektabilitas sebesar 13 persen dan disusul Anies sebesar 12,2 persen.
Sementara berdasar simhlasi semi terbuka, dari 29 nama tokoh, Anies berada di posisi teratas dengan 17 persen dan Ridwan Kamil di posisi ketiga dengan 16,5 persen.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Duet Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Nyaris Mustahil, Ajang Adu Penalti Hanya Untuk Cari Perhatian Publik