Berita Solo Terbaru
Kenapa Selalu Ada Acara Bagi-bagi Jenang ke Warga saat Perayaan HUT Kota Solo? Ini Filosofinya
Yayasan Jenang Indonesia menggelar Festival Jenang Solo, di Omah Sinten, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022)
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Yayasan Jenang Indonesia menggelar Festival Jenang Solo, di Omah Sinten, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022)
Adapun pada festival yang ke-10 ini, tema yang diangkat adalah Jenangmorphosa.
Dewan Penasihat Yayasan Jenang Indonesia KGPH Dipokusumo mengatakan, Jenangmorphosa diharapkan menjadi sebuah gerakan bagi generasi muda di Indonesia untuk mengkreasikan jenang daerah masing-masing.
Terutama dengan ciri khas dan filosofi yang dimiliki dan dikemas secara kekinian.
Baca juga: HUT ke - 277 Kota Solo, Festival Jenang Bakal Dihelat Sederhana, Puluhan Jenang akan Dibagikan
Baca juga: Pandemi Buat Seniman Menjerit, Pedangdut Deny Shasha Banting Setir Jualan Jenang dan Sayur Lodeh
"Kali ini mengambil tema Jenangmorphosa. Yaitu mewujudkan jenang menjadi lebih baik dari sisi ekonomi kreatif," ujar Dipokusumo, kepada TribunSolo.com, Kamis (17/2/2022).
"Dan ini adalah embrio untuk melahirkan Festival Jenang Nusantara tahun 2023, dengan melibatkan generasi muda perwakilan seluruh Indonesia di Surakarta," imbuhnya.
Acara ini tetap digelar secara terbatas lantaran berkaitan dengan pemahaman dan pengertian mengenai sejarah perpindahan dari Desa Solo menjadi Kota Solo.
Selain itu diharapkan ada pemahaman bahwa kita memiliki makanan-makanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat yang digunakan sebagai rangkaian upacara tradisi menjadi sesaji.
"Nah sekarang tinggal bagaimana mengubah makanan sesaji itu dijadikan makanan yang siap saji," katanya.
Lebih lanjut, Dipokusumo mengatakan dalam Festival Jenang Solo ini dibagikan 278 jenang kepada masyarakat.
Sedianya disiapkan 277 sesuai dengan usia Kota Solo saat ini, namun penambahan satu jenang dengan pemaknaan tersendiri.
"Ini ada 278 jenang. Dalam filosofinya mengapa ditambah satu, diharapkan insyaAllah tahun depan kita masih bisa memperingati kembali yang ke-278," katanya.
Sementara dari jenis terdapat 17 jenis jenang yang disediakan. Meliputi Jenang Abrit Petak; Saloko; Suran; Grendul; Lang; Manggul; Timbul; Warni 4; Lahan; Pati; Kolep; Ngangrah; Lemu; Taming; Koloh; Katul; dan Sumsum.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kota Solo Ahyani turut mendukung digelarnya Festival Jenang Solo.
Ahyani juga melakukan scan QRIS sebagai bentuk dukungan Pemkot Solo terhadap perkembangan kuliner tradisional termasuk jenang dengan digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS.
"Event-event budaya terutama budaya di Kota Solo terkait dengan pendirian Kota Solo itu tidak serta merta hanya terkait dengan pemerintahan saja. Jadi juga didukung dengan kulinernya, dengan jenang salah satunya," kata Ahyani.
Rute Kirab Boyong Kedathon HUT ke-277 Solo
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-277 Kota Solo bakal digelar secara terbatas pada Kamis (17/2/2022) besok.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan, kirab Boyong Kedathon hanya akan diikuti oleh 100 orang saja.
"(Besok kirabnya digelar) terbatas," ujar kepada TribunSolo.com, Rabu (16/2/2022).
Meski digelar terbatas, Gibran tak melarang warga Solo untuk melihat gelaran budaya tersebut.
Apalagi Kirab Boyong Kedathon itu hanya akan melalui rute yang terbilang pendek, yakni dari Benteng Vastenburg ke Balai Kota Solo.
"(Masyarakat) lihat saja, nggak apa-apa, tapi memang (digelar) terbatas," jelasnya.
"Kirab e yo cepet kok, jalur pendek, dari depan (Benteng Vastenburg) ke sini (Balai Kota Solo), lima menit," imbuh dia.
Lebih lanjut, dalam Kirab Boyong Kedathon itu Gibran akan mengenakan kostum prajurit Keraton Surakarta.
"Prajurit Keraton, kaya biasa," kata Gibran.
Begini Rangkaian Acara HUT ke-277 Kota Solo
Tepat pada 17 Februari 2022 atau tak sampai 24 jam ke depan, Kota Solo akan merayakan hari jadinya ke-277.
Rangkaian acara untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Solo pun telah dipersiapkan.
Kabid Seni Budaya Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Solo Orbawaty mengatakan ada tiga rangkaian acara yang dibagi dalam waktu berbeda.
Pagi harinya, HUT Kota Solo akan diawali dengan upacara. Yang kemudian diikuti pertunjukkan tari Wayang Orang dan karawitan.
"Penari dan pengrawit atraksi garapan tari pada upacara HUT adalah Penari dan Pengrawit Wayang Orang Disbudpar Kota Solo," ujar Orbawaty.
Baca juga: HUT ke - 277 Kota Solo, Festival Jenang Bakal Dihelat Sederhana, Puluhan Jenang akan Dibagikan
Baca juga: Perayaan HUT ke-277 Kota Solo Kali Ini Ada Kirab Boyong Kedhaton, Bakal Diikuti Sebanyak 100 Peserta
Acara lantas dilanjut dengan Kirab Boyong Kedhaton yang bakal dilaksanakan pukul 15.00 WIB.
Kirab Boyong Kedhaton itu dikatakan Orbawaty memiliki makna dan cerita tersendiri.
"Kirab menceritakan zaman dulu keraton itu boyongan, ceritanya begitu, kemudian sampai di Balai Kota itu menceritakan sedikit bahwa sejarahnya dulu seperti apa," katanya.
Karena kasus Covid-19 yang tengah melonjak di Kota Solo, kirab tersebut hanya dilakukan dari Benteng Vastenburg ke Balai Kota Solo.
Peserta kirab pun juga dibatasi. Hanya ada 100 orang yang terlibat di dalamnya.
Kemudian, pada malam hari acara dilanjutkan dengan pagelaran Opera Adeging Kutha Solo.
"Malam harinya melihat pentas Opera Adeging Kutha Solo. Operanya di Pendaphi Gedhe. Sekarang sedang loadingan itu," ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan acara HUT Kota Solo akan dihadiri oleh tokoh penting di Surakarta.
Dia mengharapkan juga agar esok cuaca cerah, sehingga rangkaian acara HUT Kota Solo tak terganggu oleh hujan.
"Tokoh yang datang paginya banyak. Ya Pak FX Rudy (mantan Wali Kota Solo), anggota dewan. Wis disiapke kabeh, mugo ora udan (sudah disiapkan semua, semoga tidak hujan)," kata Gibran.
(*)