Cerita Zlatan Ibrahimovic : Tak Senang di Barcelona & Pernah Ngambek Sama AC Milan Selama 8 Bulan
Zlatan Ibrahimovic telah blak-blakan tentang perasaannya saat membela Barcelona.
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM - Zlatan Ibrahimovic telah blak-blakan tentang perasaannya saat membela Barcelona.
Ibrahimovic menjadi bagian Barcelona setelah diriya ditebus dari Inter Milan sekira medio 2009.
Ia rupanya tidak pernah benar-benar bahagia meski saat itu bermain di bawah manajer Pep Guardiola maupun Lionel Messi.
“Saya tidak senang dan tidak memiliki adrenalin,” kata Ibrahimovic diansir dari Marca.
Ibrahimovic mulai senang setelah ada kesempatan untuk pergi dari Camp Nou meski berstatus pinjaman ke AC Milan.
Saat itu, eks petinggi AC Milan, Adriano Galliani menelpon langsung dirinya untuk memberitahu bila ia segera meninggalkan Barcelona.
"Adriano Galliani menelepon saya dan mengatakan bahwa saya akan pergi ke Italia untuk bermain bagi Milan," ucap dia.
"Dia datang ke rumah saya dan berkata dia tidak akan pergi sampai saya menerimanya,".
"Dia seorang pria terhormat, dan bersamanya dan Silvio Berlusconi saya bahagia lagi," tambahnya.
Baca juga: Blak-blakan Pengakuan Frenkie de Jong : Barcelona Gagal Move On dari Lionel Messi,
Baca juga: Butuh Penyerang Tajam, Arsenal Hanya Incar Pemain Muda AC Milan Rafael Leao
Ibrahimovic kemudian menjadi bagian AC Milan dengan status pinjaman pada musim 2010 hingga dipermanenkan sekira musim 2011.
Namun waktunya bersama AC Milan berakhir dengan catatan buruk.
AC Milan pun menjual sejumlah pemain penting, termasuk Ibrahimovic.
Ia kemudian bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG) medio 2012.
Ibrahimovic mengaku dirinya sangat marah harus meninggalkan AC Milan.
Pemain Swedia itu bahkan ngambek dan tidak berkomunikasi dengan para petinggi klub selama lebih kurang 8 bulan.
"Saya marah ketika meninggalkan Milan," jelas Ibrahimovic," ujar dia.
"Saya tidak berbicara dengannya selama delapan bulan. Saya mengatakan kepadanya untuk menjual seluruh tim, tetapi bukan saya,".
"Dia berjanji tidak akan menjual saya, tetapi kemudian di musim panas dia menjelaskan banyak hal kepada saya dan menjual saya ke Paris Saint-Germain," tambahnya.
Ibrahimovic mengatakan dirinya saat ini telah dewasa dan paham bagaimana menyikapi sebuah kondisi.
“Saya tidak bisa mengendalikan diri pada awalnya. Saya berteriak dan menyerang mereka," ujar dia.
"Sekarang saya lebih dewasa dan menangani situasi dengan lebih baik. Mereka juga mengenali perubahan sikap saya dan berperilaku berbeda dengan saya," imbuhnya. (*)