Virus Corona
Pandemi Covid-19 Akan Memasuki Tahun Ketiga, Begini Jawaban WHO saat Ditanya Kapan Pandemi Berakhir
Pandemi Covid-19 di seluruh dunia hingga kini belum juga berakhir yang kini sudah memasuki tahun ketiga.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
"Untuk menutup kekurangan, untuk fungsi yang paling penting, seperti pengawasan, penelitian, dan pembentukan pasar untuk tindakan pencegahan, kami mendukung gagasan fasilitas pembiayaan khusus yang baru, berlabuh di, dan diarahkan oleh mandat konstitusional WHO, tata kelola inklusif, dan keahlian teknis," beber Tedros.
Perbedaan Gejala Varian Omicron dengan Flu Biasa, Cenderung Serupa, Tapi Tetap Bisa Dibedakan
Beberapa dari Anda mungkin kini masih bingung dengan perbedaan Covid-19 omicron dengan flu biasa.
Hal ini karena keduanya hampir memiliki gejala yang mirip-mirip.
Baca juga: Kasus Corona Varian Omicron Ditemukan di Boyolali, Pasien Pasangan Suami Istri: Kini Sudah Sembuh
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pakar epidemiologi di AS, Abdul El-Sayed, mengatakan gejala Omicron dan flu memiliki perbedaan yang sangat tipis, bahkan cenderung serupa.
Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.
Bedanya, seseorang yang terkena virus corona biasanya akan merasakan gejala sakit kepala dan batuk kering.
Tipisnya perbedaan gejala Omicron dan flu, El-Sayed memberikan tips untuk mengetahui risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Coba mulai mempertimbangkan juga apakah ada kemungkinan kontak erat dengan penderita Covid-19," katanya, seperti diberitakan CNN.
Jika berkontak erat dengan penderita Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri dan tes Covid-19 agar dapat menentukan penanganannya.
Sementara itu, dikutip dari laman Kemenkes, varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Selain itu, varian Omicron memiliki tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi, sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya, tetapi keparahannya rendah.
Baca juga: Bukan di Solo, Seratusan PNS Brebes yang Kena Corona Usai Bintek di Hotel Ini, Begini Kata Manajemen