Berita Klaten Terbaru
Baru Usia 24 Tahun, Tantriana Sudah Pegang Rp 3,5 Miliar, Ketiban Rezeki Proyek Tol Solo - Jogja
Tantriana Nikmatul Isna, perempuan muda asal Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten ini sudah menjadi miliarder, berkat proyek Jalan Tol Solo-Jogja
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tantriana Nikmatul Isna masih berusia 24 tahun.
Baca juga: Tol Solo-Jogja Lewati Dua Sesar Aktif, Begini yang Bakal Dilakukan Kontraktor Agar Tol Tahan Gempa
Baca juga: Situs Inilah yang Buat Jalan Tol Solo-Jogja Dibuat Melayang, Selama Ini untuk Sembahyang Umat Hindu
Tapi, perempuan asal Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten ini sudah menjadi miliarder.
Ya, ia ketiban rejeki nomplok, sebagai ahli waris sah, atas tanah yang tergusur proyek Jalan Tol Solo-Jogja,
Tantriana akhirnya menerima uang ganti rugi itu Selasa (22/2/2022).
Tantriana merupakan pegawai Pemerintah Daerah di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dia menjelaskan, bahwa ada 2 rumah atas namanya yang terdampak Tol Solo-Jogja.
Rumah itu memang ia terima dari keluarga, karena ia merupakan ahli waris setelah orangtuanya meninggal dunia.
"Yang kena itu dua rumah sama satu kandang sapi, untuk luasnya yang satu 561 meter persegi, yang kedua sekitar 230 meter persegi," kata dia.
Baca juga: Alasan Rest Area Tol Solo-Jogja di Karangnongko Klaten Dipindah, Ternyata Terjerat Masalah Ini
"Ganti ruginya Rp 1,9 Miliar dan Rp 1,6 Miliar totalnya sekitar Rp 3,5 Miliar," tegasnya.
Rencananya tetap ia belikan rumah sebagai ganti rumah yang terdampak pembangunan tol.
Dia menjelaskan, ada 10 orang yang tinggal di dalam 2 rumah yang tersebut yang masih satu keturunan.
"Rencananya buat beli rumah lagi, karena sehari-hari tinggal disana juga," kata Tantriana.
"Alhamdulillah sudah dapat Lokasi baru beda Desa tapi masih di 1 Kecamatan, di Desa Mayungan," jelasnya.
Baca juga: Pengeboran Jalan Tol Solo-Jogja Terkendala Batu Besar,Warga Sawit Boyolali : Itu Istana Makhluk Gaib
Tantriana menjelaskan, bahwa pembanguan ini telah ia dengar semenjak kecil.
"Wacana untuk pembangunan tol itu sudah lama banget, saya sudah dari kecil udah ada wacana itu. Tapi baru terealisasi saat udah besar," kata dia.
Meski banyak tawaran yang menghampiri, dirinya mengaku belum memikirkannya.
"Untuk saat ini belum kepikiran untuk yang lain, untuk ditabung saja," ujar Tantriana.
Baca juga: Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Berkali-kali Tanah di Sawit Dibor, Muncul Terus Batu Raksasa
"Sudah banyak yang menawari mobil, tapi nanti dipikir-pikir dulu karena masih banyak yang jauh lebih penting. Untuk saat ini saya fokus untuk rumah dulu," tegasnya.
Ditemui di lokasi yang sama Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono menjelaskan, hari ini merupakan pembayaran UGR tol untuk 3 desa.
"Alhamdulillah untuk hari ini mencairkan dana uang ganti rugi untuk 3 Desa Senden 4 bidang, Desa Pepe 23 bidang dan Desa Manjungan ada 18 bidang," terangnya.
"Dengan nilai total sekitar Rp 45 Miliar," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa pembayaran UGR tol di Klaten sempat tertunda.
Hal tersebut, dikarenakan pihaknya menunggu proses verifikasi data dari pihak Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Memang agak tertunda wilayah Ngawen karena pihak pejabat dari LMAN yang melakukan verifikasi sedang cuti sehingga (pembayaran) agak tertunda," pungkasnya. (*)