Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina yang Kian Memanas: Keanggotan NATO hingga Pencaplokan Krimea

Vladimir Putin mengerahkan balatentara untuk menyerang sejumlah kota di Ukraina. Ternyata ini pemicu Rusia serang Ukraina?

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
AFP/SERGEI SUPINSKY
Polisi dan personel keamanan memeriksa sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv. 

Anggota NATO diisi negara-negara sekutu Amerika seperti Inggris.

Sejarah Konflik Rusia dan Ukraina

Konflik Rusia dan Ukraina ternyata telah terjadi sejak 2014.

Kala itu Ukraina menggulingkan presiden yang pro-Rusia yakni Viktor Yanukovych.

Pelengseran Yanukovych menyebabkan konflik dalam pemerintahan Ukraina yang terbagi menjadi dua golongan yaitu pendukung Uni Eropa dan pendukung Rusia.

Saat itu, Putin menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea dan mendukung pemberontakan dari golongan separatis atau pendukung Rusia di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk.

Campur tangan Rusia atas permasalahan Ukraina didasarkan pada kepentingan politik dan ekonomi.

Rupanya, letak geopolitik Crimea yang strategis ingin dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.

Konflik Rusia dan Ukraina tersebut berubah menjadi perang terpanas di Eropa.

Terlepas dari alasan ideologis dan politik, ada dimensi ekonomi dibalik konflik Rusia dan Ukraina.

Presiden Putin ternyata telah mati-matian memaksa Ukraina menjadi anggota dalam blok perdagangan bebas yakni Uni Ekonomi Eurasia (EAEC) yang didominasi Rusia.

Uni Ekonomi Eurasia (EAEC) menyatukan beberapa negara bekas Republik Soviet dan secara luas dipandang sebagai langkah pertama untuk mereinkarnasi Uni Soviet.

Baca juga: Rusia Umumkan Perang, Lakukan Invasi Skala Penuh dan Hantam Ukraina dengan Ledakan

Dengan populasi 43 juta dan hasil pertanian dan industri yang kuat, Ukraina seharusnya menjadi bagian terpenting dari EAEC setelah Rusia, tetapi Ukraina menolak untuk bergabung.

Itu sebabnya ada perang geo-politik permanen di sekitar negara-negara ini termasuk memicu konflik Rusia dan Ukraina. Ekonomi Ukraina tenggelam setelah memutuskan hubungan dengan Rusia, yang pernah menjadi mitra ekonomi terbesarnya.

Tetapi tujuh tahun setelah konflik, resesi berakhir, karena harga dunia untuk biji-bijian dan baja sebagai ekspor utama Ukraina mulai meroket sehingga memulihkan kondisi ekonomi Ukraina.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved