Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Petaka Rabu Siang di Sragen, Pria Asal Karanganyar Meninggal Setelah Jatuh dari Ketinggian 18 Meter

Nasib pilu dialami seorang warga Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Seorang pria yang diketahui bernama Sungkono (55) jatuh dan meninggal.

Istimewa/Kepala Desa Karungan Joko Sunarso
Seorang pria asal Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar terjatuh dan meninggal dunia saat memperbaiki antena Radio amatir milik warga Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Rabu (9/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Nasib pilu dialami seorang warga Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

Seorang pria yang diketahui bernama Sungkono (55) berasal dari Desa Kali Wuluh diketahui meninggal dunia setelah terjatuh ketika memperbaiki antena, pada Rabu (9/3/2022). 

Sungkono diketahui tengah memperbaiki antena Radio amatir milik Nur Abdulah (53) warga Dukuh Sawahan, RT 03, Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Baca juga: Kagetnya Pemilik Rumah di Sragen, Beri Tumpangan Korban Kecelakaan, Dibangunkan Ternyata Meninggal

Baca juga: Banyak yang Sedih Petinju Hero Tito Meninggal, Ternyata Semasa Hidupnya Kerap Bagi-bagi Sembako

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Karungan, Joko Sunarso. 

"Iya benar, kejadian sekitar pukul 12.00 WIB meninggal dunia ditempat, ketika sedang memperbaiki antena (radio amatir)," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/3/2022).

Lanjut Joko, sebelumnya antena milik Nur Abdulah patah karena terkena hembusan angin, pada Jumat (4/3/2022) lalu. 

Kemudian, pemilik antena meminta bantuan kepada korban, yang datang bersama kedua temannya sekitar pukul 11.30 WIB, pada Rabu (9/3/2022). 

Menurutnya, rangkaian antena sudah terpasang dan pipa juga sudah dipasang.

Baca juga: Warga Karanganyar Geger, Seorang Nenek Ditemukan Meninggal di Sumur Sedalam 20 Meter

"Terus tinggal menaikkan antena dengan cara dipanjat, alat pengamannya sebenarnya juga ada, berupa tali yang dikaitkan dengan pipa paling atas," jelasnya. 

"Karena beban di atas terlalu berat mungkin, habis itu pipa paling atas meleyot, kebetulan pipa nya juga ada sambungannya, yang kemudian lepas dan terjatuh bersama antenanya, sekitar 18 meter ketinggiannya," tambahnya. 

Saat kejadian, Joko menuturkan tidak sedang diterpa angin kencang dan juga tidak turun hujan. 

Korban pun meninggal dunia di tempat, dengan mengalami luka yang cukup parah, dengan kedua kalinya patah. 

Joko tak paham betul, apakah kepala dan badannya juga mengalami luka, karena ia tak tega untuk mendekati korban. 

"Jenazahnya langsung dibawa ke RSUD dan ditangani oleh pihak kepolisian," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved