Berita Klaten Terbaru
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 5 Kilometer, 60 Warga di Klaten Mengungsi
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 570 detik.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran (APG) sebanyak lima kali sepanjang Rabu (09/03/2022) hingga Kamis dini hari (10/3/2022).
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 570 detik.
Jarak luncur kurang lebih sejauh 5000 meter atau 5 kilometer ke arah Tenggara, dengan arah angin ke Barat Laut.
"Akibatnya sekitar Kamis pukul 02.40 WIB sejumlah 60 jiwa dari Desa Balerante yaitu Dukuh Sambungrejo, Dukuh Sukorejo, Dukuh Ngipiksari dan Dukuh Balerante," Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Sri Winoto dikutip dari keterangan pers.
"Khususnya kelompok rentan telah dilakukan pengungsian ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Balai Desa Balerante," imbuhnya.
Baca juga: Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava, BPPTKG Yogyakarta Minta Masyarakat Waspada Lahar Dingin
Baca juga: Gunung Merapi Terus Saja Keluarkan Awan Panas Guguran, Warga di Radius Bahaya Diminta Selalu Waspada
Sedangkan untuk wilayah kawasan rawan bencana (KRB) Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo, warganya tidak melakukan pengungsian dan berada di rumah masing-masing.
Lantas pada Kamis (10/3/2022) aktivitas Gunung Merapi sudah menurun.
"Sampai dengan saat ini juga dilaporkan tidak terjadi hujan abu dan material lain di wilayah Kabupaten Klaten," ungkap Sri Winoto.
BPBD Klaten sejauh ini telah meninjau lokasi Desa Balerante sekaligus memberikan logistik.
"Logistik dan masker sudah kita kirim untuk antisipasi pengungsian sementara dan dampak erupsi Merapi," terangnya.
Sri Winoto mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik menghadapi situasi Gunung Merapi saat ini.
"Warga KRB III dan sekitarnya tetap tenang dan tidak panik. Mematuhi dan mengikuti setiap petunjuk dan arahan dari petugas yang ada di desa masing- masing," jelasnya.
"Tetap memantau dan meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," ucap Sri Winoto.
Sri Winoto juga menjelaskan, sampai saat ini terpantau aktivitas Gunung Merapi relatif menurun.
"Alhamdulillah aktivitas Gunung Merapi sudah mulai landai, mudah-mudahan pagi ini warga yang mengungsi dapat pulang kembali untuk beraktivitas seperti biasa," pungkasnya.
Dia mengimbau kepada warga atau relawan di luar wilayah lereng Gunung Merapi, tidak perlu berbondong-bondong naik ke wilayah lereng Gunung Merapi.
Winoto menambahkan untuk peringatan dini cuaca BMKG pada hari ini, Kamis (10/3/2022) di wilayah Jawa Tengah khususnya di wilayah Pegunungan Tengah, Jateng Timur dan Solo Raya masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
(*)