Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dokter di Sukoharjo Jadi Terduga Teroris

Dokter S Ditembak Mati Densus 88, Begini Reaksi Warga Sekitar Lokasi Praktiknya di Solo

Seorang Dokter berinisial S (54) yang ditembak mati oleh Densus 88, statusnya dinaikkan sebagai tersangka oleh kepolisian. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Kondisi tempat pengobatan gratis yang didirikan oleh S, di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (11/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang Dokter berinisial S (54) yang ditembak mati oleh Densus 88, statusnya dinaikkan sebagai tersangka oleh kepolisian. 

S yang berprofesi sebagai dokter tersebut, ternyata mendirikan sebuah tempat pengobatan gratis di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, tempat pengobatan gratis milik S tertutup rapat.

Baca juga: Soal Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88, Polri Tegaskan Tindakan Tim Densus Sesuai Prosedur

Baca juga: Dokter Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Sampaikan Bela Sungkawa ke Keluarga 

Nampak dari luar, tempat tersebut bernuansa putih, dengan pintu terbuat dari kayu. 

Di depan klinik terdapat sebuah masjid, yang kini tengah di renovasi.

Warga sekitar, Tarno mengatakan semenjak masjid direnovasi tempat pengobatan gratis tersebut ditutup sementara waktu.

Baca juga: Terduga Teroris di Sukoharjo yang Tewas Ditembak Densus 88 Profesinya Dokter, Buka Praktik di Rumah

"Karena pembangunan masjid, ditutup sementara sudah kurang lebih 4 bulan tutup," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/3/2022). 

Menurutnya, S mendirikan tempat pengobatan gratis tersebut sudah cukup lama, Tarno tidak ingat betul tahun berapa mulai didirikan.

Setiap harinya, S melayani warga yang ingin berobat tanpa dipatok biaya pengobatan. 

"Iya gratis, kadang bayar Rp 2.000 atau Rp 3.000 saja, kebanyakan gratis enggak bayar," katanya. 

Ketika buka, biasanya terdapat 6-8 orang yang datang untuk berobat.

Baca juga: Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Gonilan Sukoharjo, Ditangkap Pagi Hari 

Kebanyakan yang berobat ialah warga sekitar, namun juga terkadang berasal dari luar lingkungan. 

Oleh warga sekitar, S dikenal sebagai sosok yang baik dan lemah lembut. 

Sehingga ketika kabar S terlibat dalam jaringan teroris, membuat warga sekitar tempat pengobatan terkejut.

"Kaget, karena selama ini dikenal dengan sosok yang baik, begitu mendengar kabar tersebut, sebagian warga langsung melayat ke rumah duka," tuturnya. 

"Orangnya baik, kalau dokter zaman sekarang kan mengejar harta, kalau beliau tidak seperti itu," tambahnya. 

S diketahui terakhir kali ke tempat pengobatan tersebut pada dua minggu lalu. 

"Terakhir kesini pas hari Jum'atan, dua minggu lalu," pungkasnya. 

Kronologi Versi Polisi 

Kepolisian menegaskan Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Densus 88 di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, sudah berstatus tersangka kasus terorisme, bukan lagi 'terduga'.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan melalui siaran persnya, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Dokter Sukoharjo Tewas Ditembak Densus 88, IDI : Dia Sering Gratiskan Pengobatan Pasien

"Bahwa status Su sebelum dilakukan penangkapan adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga," katanya.

Menurut hasil penyelidikan polisi, dokter yang dikenal sering memberikan pengobatan gratis itu berperan aktif dalam kelompok terorisme di Indonesia.

Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, dr Sunardi merupakan anggota dari organosasi teroris Jemaah Islamiyah (JI).

Dia juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, dan Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, serta Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.

Hilal Ahmar Society sendiri, sambung Brigjen Ahmad Ramadhan, merupakan oraganisasi terlatang yang terafiliasi oleh JI.

"Tugasnya merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan pengikuti FTS (Foreign Terrorist Fighter) ke Suriah," ujarnya.

"Yayasan ini berdasarkan hasil penentapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tahun 2015, adalah organisasi terlarang," tambahnya.

Proses penangkapan dr S berawal saat dia mengendarai mobil jenis double cabin di jalan Bekonang pada Rabu (11/3/2022) malam.

Mobil tersangka kemudian diberhentikan oleh anggota Densus 88.

"Petugas sudah memperkenalkan diri, dan menyampaikan maksud dan tujuannya," ujarnya.

Namun mengetahui mobilnya dihentikan petugas, tersangka melakukan perlawanan dengan sangat agresif.

Tersangka menabrakan mobilnya kearah petugas yang mencoba menghentikan dr Su.

Petugas pun ada yang naik ke bak belakang mobil tersangka, untuk memberikan peringatan agar tersangka berhenti.

"Tersangka tetap melaju dengan kencang dengan menggoyangkan mobil ke kiri dan kanan, atau berjalan zig-zag untuk menjatuhkan polisi di belakang," katanya.

Bahkan, tersangka juga sempat menabrak mobil dan motor milik masyarakat yang sedang melintas.

"Petugas mengambil tindakan tegas dan terukur kepada tersangka. Tindakan yang diambil oleh petugas Densus88 sudah sesuai dengan prosedur," ujarnya.

Akibatnya, dua anggota Densus88 terluka karena tersenggol dan terjatuh, dan kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved