Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Polisi Turun Tangan Soal Kasus Bocah SD Asal Demak Meninggal Jatuh dari ATV, Mulai Periksa Saksi

Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya bocah SD asal Kabupaten Demak yang meninggal dunia usai terjatuh dari ATV.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Anggota Polsek Ngargoyoso melakukan olah TKP di Objek Wisata Kali Pucung, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Kamis (10/3/2022) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya bocah SD asal Kabupaten Demak yang terjatuh dari ATV di Objek Wisata Kali Pucung, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Pihaknya telah meminta keterangan kepada pihak terkait dengan kasus tersebut.

Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo mengatakan, mereka sudah meminta keterangan dari guru sebagai pengawas dan pendamping siswa saat liburan.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Jaten Karanganyar, Mobil Kijang Innova Terperosok Selokan

Baca juga: Kagetnya Pemilik Rumah di Sragen, Beri Tumpangan Korban Kecelakaan, Dibangunkan Ternyata Meninggal

"Kita minta keterangan dari pengawas siswa, sebagai pendampingan kegiatan, karena mereka punya perannya masing-masing," ucap Danang, kepada TribunSolo.com, Jum'at (11/3/2022).

Danang mengatakan, pihaknya juga meminta keterangan terhadap pengelola.

Dirinya memastikan, saat kejadian, korban memakai alat pengaman keselamatan atau tidak.

"Kami juga memeriksa pengelola di sana, bagaimana ketatnya pengawasannya dan tingkat pendampingannya, karena alat tersebut tidak semudah orang lain kendalikan, harusnya ada ketrampilan dan keahlian memainkan atv tersebut," ujar Danang.

"Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan waspada, serta mengantispasi agar tak terjadi yang tak diinginkan," pungkasnya. 

Liburan Berujung Maut

Hati-hati mengawasi anak saat bermain, bahkan mengendarai sebuah kendaraan di tempat wisata.

Ini terjadi pada anak SD kelas 5 yakni AMS yang meregang nyawa karena terjatuh dari motor ATV di Kali Pucung, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Kamis (10/3/2022).

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, korban asal Kabupaten Demak saat itu tengah berlibur dengan 45 orang teman-temannya dan gurunya.

Sarbini, guru korban mengatakan awal para rombongan segera meninggalkan lokasi untuk menuju ke objek wisata lainnya.

"Kami mau persiapan meninggalkan lokasi menuju Lawu Park, kami sudah memberitahu para siswa untuk bersiap masuk ke dalam bus," kata dia kepada TribunSolo.com.

"Rombongan ada sekitar 45 orang, kami dari SD Kembangarum Kabupaten Demak berencana liburan di sini," jelasnya.

Namun ternyata kata Sarbini ada siswa melanjutkan menaiki ATV dan berkeliling di sekitar kawasan Objek Wisata Kali Pucung.

"Kami meminta para siswa untuk ATV segera dikembalikan karena, rombongan mau berangkat," jelas dia.

"Namun korban malah masih menyewa ATV dan nambah putaran dan terjatuh," ucap dia.

Pihaknya kata dia, mengetahui korban mengalami kecelakaan dari warga sekitar karena terjerembab di bawah jalan.

Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung membawa korban ke RSUD Karanganyar, tetapi meninggal dunia.

Tewas Diduga Tidur

Penemuan seorang tergeletak tak bernyawa sempat mengegerkan orang-orang yang ada di SPBE Sari Gas Prima Abadi, tepatnya di RT 03, RW 06, Dukuh Jetis, Kulon, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Selasa (8/3/2022) sekira pukul 05.15 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Korban bernama Sutarman (53), warga RT 01 RW 03, Dukuh Candi, Desa Macanan, Kecamatan Kebakramat, Kabupaten Karanganyar.

Kondisi korban pertama kali ditemukan sesama sopir, bernama Tiger Seto (41).

Saksi saat itu tiba di lokasi kejadian untuk mengaplus antrean pengisian gas.

Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tergeletak di kabin truk.

Saksi sempat mengira korban tengah tertidur dan mencoba membangunkan korban.

Saat dia mencoba membangunkan korban, korban tak merespon.

Ketika kaki korban dicek sudah keadaan dingin.

Baca juga: Meski Masih PPKM Level 3, Pemkab Karanganyar Masih Terapkan PTM 100 Persen

Baca juga: Polisi Bongkar Makam di Bejen Karanganyar untuk Autopsi, Warga Lapor Proses Pemakaman Tak Wajar

Atas kejadian tersebut kemudian Seto membangunkan Hari Sutarto (71) dan melaporkan ke Polsek Jaten.

Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Agung Purwoko mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo mengatakan sebelum meninggal dunia, korban sedang mengantri isi ulang gas elpiji.

"Korban sebelumnya sudah mengantri sejak Senin, sekitar pukul 23.30 WIB," kata Agung, kepada TribunSolo.com, Selasa (8/3/2022).

Agung mengatakan usai menerima laporan tersebut, pihaknya bersama tim medis Puskesmas Jaten tiba datang lokasi.

Dia menjelaskan, korban kemudian diperiksa kondisi jenazah korban.

"Hasil pemeriksaan dari dojter Farida Nur Hayati, Kapuskesmas Jaten 1 menjelaskan pada tubuh korban terdapat lebam sekitar setengah jam hingga satu jam setelah korban meninggal dunia," ucap Agung.

Dia mengatakan dari pemeriksaan, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan/penganiayaan pada tubuh korban.

Selain itu, katanya, keluarga korban telah menerima kejadian yang menimpa korban dengan dibuatkan surat pernyataan.

"Berdasarkan keterangan dari keluarga, korban memiliki riwayat asma dan asam lambung," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved