Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dokter di Sukoharjo Jadi Terduga Teroris

Profesi Dokter Dikaitkan dengan Aksi Terorisme, IDI Sukoharjo Lakukan Advokasi: Mencegah Distorsi

S (54) warga Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo ditembak mati anggota Densus 88 yang ditengarai merupakan anggota teroris.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria saat ditemui Jumat (11/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - S (54) warga Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo ditembak mati anggota Densus 88 pada Rabu (9/3/2022). 

Dia ditengarai merupakan anggota teroris. 

Latar belakang S yang berprofesi sebagai seorang dokter, yang kemudian mendapat sorotan media dan masyarakat.

Baca juga: Dokter Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Sampaikan Bela Sungkawa ke Keluarga 

Baca juga: Berita Besar di Solo Raya : Penembakan Terduga Teroris di Sukoharjo hingga Kedatangan Jokowi di UNS

Ketua IDI Kabupaten Sukoharjo, Arif Budi Satria mengatakan jika tidak seharusnya kasus yang menimpa S dikaitkan dengan profesinya sebagai dokter. 

"Kita tahu di berita kemarin, highlightnya masalah dokter, sebenarnya di kasus ini bukan dokternya, jadi kita harus memisahkan profesi dan kasusnya," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/3/2022). 

Lanjutnya, ia mengatakan agar kejadian ini tidak selalu dikaitkan dengan profesi dokter. 

"Sehingga kami di pihak cabang mendapatkan tugas dari wilayah pusat untuk mengadvokasi dari sisi profesi tadi, jadi jangan sampai ada distorsi bahwa ini kaitannya dengan dokter, padahal bukan," terangnya.

Baca juga: Terduga Teroris Tewas di Sukoharjo, Perangkat Desa : Ada Suara Dor-doran di Depan Rumah

Menurutnya, aksi tindakan terorisme sangat bertolak belakang dengan sumpah profesi dokter. 

"Jangan sampai ada distorsi bahwa ini lho teroris itu kaitannya dengan dokter, kan hal tersebut kontradiktif sekali, bahwa kita bersumpah untuk kemanusiaan kok melakukan tindakan terorisme," jelas Budi. 

Ia akan menyerahkan sepenuhnya permasalahan tersebut kepada pihak kepolisian, jika terdapat unsur melanggar hukum. 

Setelah menemui keluarga di rumah duka, Budi kemudian akan mendatangi Polres Sukoharjo untuk melakukan komunikasi. 

"Rencana ketemu pihak polres kami akan mengklarifikasi, kami ketemu dulu, ini nanti masih pembicaraan awal, bentuknya apa nanti kita sambung lagi," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved