Niat dan Tata Cara Mengerjakan Salat Tasbih, Dapat Dikerjakan Setiap Minggu atau Bulan
Niat dan Tata Cara Mengerjakan Salat Tasbih, Dapat Dikerjakan Setiap Minggu atau Bulan
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Salat Sunnah Tasbih merupakan sholat yang diajarkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW kepada ibunya Sayyidina Abbas Abdul Muthalih.
Salat Tasbih ini dianjurkan mengamalkannya.
Jika mampu dikerjakan pada setiap malam namun jika tidak bisa tiap malam, maka bisa sekali seminggu.
Jika tak sanggup sekali seminggu, dapat juga di lakukan sebulan sekali atau setahun sekali, dan kalau tidak bisa sekali setahun, setidak tidaknya sekali seumur hidup.
Baca juga: Bacaan Doa untuk Orangtua yang Telah Meninggal Dunia, Dibaca Usai Salat
Baca juga: Bacaan Doa di Pagi Hari yang Dianjurkan Rasulullah SAW agar Mendapat Ampunan Allah SWT
Cara mengerjakan shalat Tasbih
1. Niat melakukan sholat tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam)
"Usholisunatatasbirakaatilillahitaala"
Artinya: Aku niat sholat tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala
2. Kemudian takbiratul ihram, membaca doa Iftitah
3. Dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah kemudian membaca surat Al-Kafiruun (pada rakaat pertama) dan surat Alikhlas (pada rakaat kedua),
4. Setelah selesai membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih sebanyak 15 X.
5. Lalu ruku’ dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 x.
6. Lalu I’tidal, dan membaca doa I’tidal kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.
7. Lalu sujud, dan membaca doa sujud seperti biasa, kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.
8. Lalu duduk diantara dua sujud dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X
9. Lalu sujud yang kedua kali, dan membaca doa sujud, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X,
10. Selanjutnya sebelum berdiri pada rakaat yang kedua, supaya duduk istirahat sejenak dan dalam duduk istirahat tersebut membaca tasbih sebanyak 10 X.
11. Untuk selanjutnya pada rakaat yang ke 2 sama seperti pada rakaat pertama.
Baca juga: Bacaan Doa Sholat Dhuha Miliki Keutamaan Menurut Rasulullah, Salah Satunya Sebagai Penggugur Dosa
Baca juga: Bacaan Doa Saat Anda Bermimpi Buruk di Malam Hari, Bisa Baca Ayat Kursi
Setelah melangsungkan sholat dengan 300 tasbih di dalamnya. Berikutnya dianjurkan membaca doa ini :
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك،
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاك وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ
ALLÂHUMMA INNÎ AS’ALUKA TAUFÎQA AHLIL HUDÂ, WA A‘MÂLA AHLIL YAQÎN, WA MUNÂSHAHATA AHLIT TAUBAH, WA ‘AZMA AHLIS SHABRI, WA WAJALA AHLIL KHASYYAH, WA THALABA AHLIR RAGHBAH, WA TA‘ABBUDA AHLIL WARA‘I, WA ‘IRFÂNA AHLIL ‘ILMI HATTÂ AKHÂFAK.
ALLÂHUMMA INNÎ AS’ALUKA MAKHÂFATAN TAHJIZUNÎ ‘AN MA‘ÂSHÎKA HATT A‘MALA BI TH‘ATIKA ‘AMALAN ASTAHIQQU BIHÎ RIDHÂKA WA HATT UNÂSHIHAKA BIT TAUBAH, KHAUFAN MINKA HATT AKHLUSHA LAKAN NASHÎHATA HAYÂ’AN MINKA WA HATT ATAWAKKALA ‘ALAIKA FIL ’UMÛRI KULLIH WA HATT AKÛNA ’UHSINUZ ZHANNA BIKA, SUBHÂNA KHÂLIQIN NÛR (LAIN RIWAYAT KHÂLIQIN NÂR).
Artinya :
Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.
Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).”
Diambil dari, Fikih Imam Syafi'i, "Bab Salat Sunah".(*)