Viral
Viral Pemuda Datangi Lokasi Material Awan Panas Gunung Merapi, BPPTKG Ungkap Risiko Bahayanya
Tampak beberapa pria berjalan di atas material awan panas Gunung Merapi di alur sungai dan menyentuhnya dengan tangan kosong.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan pemuda di atas tumpukan material awan panas guguran Gunung Merapi yang masih mengeluarkan asap, viral di media sosial.
Tampak beberapa pria berjalan di atas material awan panas Gunung Merapi di alur sungai dan menyentuhnya dengan tangan kosong.
Baca juga: Viral Label Halal Baru Bermotif Gunungan Wayang Bakal Gantikan Logo MUI, Ternyata Ini Artinya
Usut punya usut, lokasi di video tersebut diketahui berada di daerah Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Setelah video itu beredar, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melarang warga masyarakat mendekati material awan panas guguran yang dimuntahkan Gunung Merapi pada 9-10 Maret lalu.
Sebab kondisi material awan panas yang ada di alur sungai masih panas dan membahayakan, serta potensi terjadi awan panas susulan.
Imbauan BPPTKG
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas seperti yang ada di video tersebut tidak untuk ditiru.
"Masyarakat dilarang mendekati material awan panas guguran karena kondisi masih panas dan membahayakan," ujar Hanik, Jumat (11/03/2022).
Hanik menyampaikan, alur sungai yang terdapat tumpukan material awan panas guguran tersebut merupakan daerah yang berbahaya.
Terlebih, masih ada potensi terjadi luncuran awan panas guguran di Gunung Merapi.
"Daerah tersebut masih rawan terjadi awan panas susulan. Mohon tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya yang telah ditentukan," tegasnya.
Baca juga: Viral Kerbau Saling Adu Tanduk di SPBU Tallunglipu Toraja Utara, Ternyata Begini Kronologinya
BPPTKG sebelumnya memastikan ujung luncuran awan panas guguran Gunung Merapi pada 9-10 Maret 2022 teramati di sisi tenggara bunker Kaliadem, Sleman.
Berdasarkan pantuan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas mencapai 4,9 kilometer dari puncak.
Sampai saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.