Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Misteri Tugu Pagar Nusa & IKSPI Kera Sakti di Sambungmacan Sragen Disiram Cat, Begini Kata Polisi

Dua tugu milik perguruan silat dirusak oleh seseorang tak dikenal di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Humas Polres
Pemampakan tugu Pagar Nusa yang disiram cat warna putih dan tugu IKSPI Kera Sakti di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dua tugu milik perguruan silat dirusak oleh seseorang tak dikenal di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Kedua tugu tersebut dirusak dengan cara menyiramkan dengan cat.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan dua tugu yang dirusak masing-masing Pagar Nusa dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti .

"Berad di dua lokasi berbeda," kata Suwarso kepada TribunSolo.com, Senin (14/3/2022).

Dikatakan, tugu Pagar Nusa berada di Dukuh Plumbon, Desa Plumbon Kecamatan Sambungmacan, sedangkan tugu IKSPI Kera Sakti Dukuh Gadingrejo, Desa Karanganyar Kecamatan Sambungmacan.

Suwarso mengatakan tugu Pagar Nusa dirusak dengan cara menyiram menggunakan cat warna putih dan terjadi Sabtu (12/3/2022), sekira pukul 02.30 WIB.

Dia menjelaskan tugu IKSPI dengan cara menyiram menggunakan cat warna abu-abu dan terjadi Minggu (13/3/2022), sekira pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Dua Kelompok Silat Wonogiri Bentrok di Tempat Karaoke, Gegara Diminta Paksa Lepas Baju Silat

Baca juga: Ganas! Sudah Beristri, Guru Silat Ini Tega Setubuhi Gadis 15 Tahun Sebanyak 5 Kali di Tawangmangu

"Kami mendatangi tempat kejadian, dan melaksanakan penggalangan ketua ranting untuk bertemu," kata Suwarso.

Dia mengatakan dari FKPSS serta tokoh ormas tugu tersebut diperbaiki secara mandiri dan sementara dikasih penutup agar tidak jadi perhatian.

Selain itu, masing-masing pihak sanggup mengondisikan anggotanya agar tidak saling curiga serta menjaga kondusifitas wilayah.

"Serta menghimbau terhadap tokoh ormas silat agar tidak terpancing/terprovokasi untuk menjaga situasi yang kondusif," ujar Suwarso.

Kasus di Wonogiri

Sebelumnya, pertikaian antara dua kelompok silat terjadi di sebuah kafe di Pracimantoro, Wonogiri, pada 28 Desember 2022 lalu.

Menurut kuasa hukum dari Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Wonogiri, Mahendra, kejadian itu menyebabkan satu orang anggota PSHW kritis.

Baca juga: Ujian Kenaikan Sabuk Silat Berakhir Tangis Keluarga, Remaja asal Gondangrejo Tewas di Lokasi Ujian

Mahendra mengatakan, keributan ini dipicu persoalan atribut yang dikenakan.

Saat itu, 6 orang anggota PSHW mengikuti pertemuan di kawasan Sidoharjo, Wonogiri.

Lepas pertemuan, mereka kemudian mencari hiburan karaoke di sebuah kafe daerah Pracimantoro.

Sesampainya di kafe tersebut, mereka bertemu orang dari kelompok silat lain.

"Pelaku, berinisial IW, mencegat salah satu anggota PSHW. IW memaksa agar anggota PSHW itu melepas baju yang ada lambang PSHW-nya," katanya, Rabu (2/2/2022).

Korban menolak, kemudian dilepas oleh IW.

Tapi, ulah IW tak selesai sampai di situ.

Tak selang lama, seorang anggota PSHW ke luar ruangan untuk ke kamar mandi.

Orang tersebut kemudian diikuti oleh pelaku IW.

Lalu IW melakukan pemukulan sekira pukul 23.00.

"Pada pukul 02.00, terjadi aksi pengeroyokan terhadap 6 orang PSHW. Pengeroyok sekitar 20 orang," kata dia.

Akibat kejadian itu, anggota PSHW berinisial HS mengalami kritis, dan dilarikan ke rumah sakit.

Mahendra mengatakan, untuk saat ini sudah ada 3 orang pelaku pengeroyokan yang diamankan pihak kepolisian. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved