Berita Sragen Terbaru
Jeritan Pengusaha Kerupuk di Sragen soal Harga Minyak Goreng: Omzet Amblas 50 Persen, Laba Mepet
Ketidakstabilan harga minyak goreng, membuat para pengusaha kerupuk di Sragen kuwalahan dan kebingungan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Per satu plastik berukuran besar, semula ia menjual Rp 43.000, kini menjadi Rp 45.000.
Gatot berharap, pemerintah dapat menstabilkan harga minyak goreng.
"Kalau memang tidak bisa turun, harapannya harganya bisa stabil jangan naik turun seperti ini, kalau naik turun ya selisihnya Rp 500 - Rp 1.000," jelasnya.
Selain minyak goreng, tepung yang merupakan bahan baku pembuatan kerupuk ikut naik.
"Harga tepung sekarang Rp 9.500, dulu paling Rp 6.500 paling mahal Rp 8.000, keuntungan mepet sekali," pungkasnya.
Harga Minyak Goreng Terus Naik, Mendag Sebut Harganya Akan Turun Seiring Banyaknya Stok di Pasar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara soal harga minyak yang terus naik.
Seperti diketahui, naiknya harga minyak goreng kemasan setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET).
Dengan kebijakan tersebut maka harga minyak goreng akan dilepas pada mekanisme pasar.
Baca juga: Mendag M Lutfi Ungkap Biang Kerok Penyebab Minyak Goreng Murah Langka: Ada Mafia Rakus dan Jahat
"Pada 16 Maret telah ditentukan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 yang mencabut Permendang Nomor 06 tentang harga eceran tertinggi minyak goreng dan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tersebut baru dan sudah diundangkan," kata Lutfi dikutip dari Kompas.com via Tribunnews, Jumat (18/3/2022).
Sebagai ganti dari pencabutan HET minyak goreng kemasan, pemerintah telah menetapkan HET pada minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Diketahui, minyak goreng curah tersebut disubsidi melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Lutfi pun meyakini bahwa harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi bisa berangsur turun.
"Ya kita lihat nanti, kan ini sekarang mereka jual di Rp 23.000, tetapi karena jumlahnya banyak nanti pasti akan turun juga," terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pemerintah juga akan menaikkan pungutan eskpor minyak goreng dan mencabut kebijakan domestic market obligation (DMO).
Baca juga: Minyak Goreng Bikin Pusing, Sukarno Warga Sragen Buktikan Bisa Bikin Sendiri, Pakai Biji Kapuk