Berita Solo Terbaru
Hai Mendag Lutfi, Lihat Ini Wong Solo : Antrean Parah, Mau Dapat Minyak Goreng Curah,Harus Beli Gula
Setelah minyak goreng kemasan, kini giliran minyak goreng jenis curah yang menjadi sorotan di Kota Solo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dia rela antre minyak goreng untuk dijual lagi di toko klontong miliknya.
"Saya antri jam 07.00, dapat antrean nomor 40, biasanya saya datang jam 06.00 dapat antrean nomor 1," ucapnya.
"Kemarin saya antre jam 10.00 WIB, tapi gak dapat nomor antrean, sudah kehabisan," ucapnya.
Harga minya goreng curah ini dipasaran akan dijual lagi oleh pedagang seharga Rp 16.500 hingga Rp 17.000 per liter.
Dia berharap, pemerintah dalam hal ini Mendag Muhammad Lutfi lebih memperhatikan rakyatnya yang kesulitan mendapatkan minyak goreng.
"Khawatirnya bikin barang pada naik," aku dia.
Janji Pemkot Solo
Pemkot Solo Bakal menggelar operasi pasar minyak goreng (Migor) curah dalam waktu dekat.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan pihaknya akan terus memantau naik turunnya harga bahan pokok, termasuk minyak goreng curah.
"Jadi teman-teman dari PT Dagangan Karya Indonesia juga menggelar operasi pasar minyak curah, itu yang akan dilakukan," kata Teguh, di Balai Kota Solo, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Solo: Antrean Mengular, Tak Sampai Satu Jam Ludes
Baca juga: Minyak Goreng Bikin Pusing, Sukarno Warga Sragen Buktikan Bisa Bikin Sendiri, Pakai Biji Kapuk
"Sambil melihat situasi, jadi setelah ini operasinya curah dulu," tambahnya.
Teguh menyebut operasi pasar minyak goreng curah bakal ditargetkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga penjual gorengan.
Menurutnya jelang bulan puasa, mereka inilah yang akan paling terdampak apabila minyak goreng curah mengalami kelangkaan.
"Kita kasih jatah dulu mereka, jangan sampai puasa (ada kelangkaan). Jualan buat buka itu kan hampir semuanya berhubungan dengan minyak goreng," jelasnya.
Baca juga: Dulu Langka, Minyak Goreng Mendadak Melimpah di Minimarket Usai Harga Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
"Kalau menengah ke atas dia tetap beli (minyak goreng kemasan) karena dia butuh. Tapi bagi menengah ke bawah, kalau minyak curahnya kosong ini pusing," tegas Teguh.
Terkait waktu pelaksanaan operasi pasar minyak goreng curah ini, Teguh belum bisa memastikan. Semua bakal dilaksanakan melihat situasi dan kondisi di lapangan.
"Waktunya lihat situasi. Bisa diawal puasa, seminggu setelah awal puasa atau dipertengahan puasa. Karena mereka jelas butuh sekali. Tapi bisa saja diakhir bulan karena kita belum lihat di lapangan," pungkasnya. (*)