Kabar Gembira, Pemerintah Izinkan Masyarakat Salat Tarawih di Masjid dan Mudik Ramadhan 2022
Muhadjir mengatakan masyarakat yang diprioritaskan untuk mudik adalah yang telah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali atau booster.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -Umat Muslim di Indonesia kini tengah menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Ramadhan 2022 sudah di depan mata, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan kabar baik.
Ia mengatakan pelaksanaan mudik Idul Fitri pada tahun ini diperbolehkan.
Meski demikian, Muhadjir berujar pemerintah saat ini belum secara khusus membahas tentang mudik.
Tetapi menurutnya, pemerintah bakal memperbaiki aturan pelaksanaan mudik tahun ini.
"Belum (dibahas), tapi Insya Allah mudik boleh. Insya Allah minimal kita rapikan saja aturannya nanti," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy: Mudik Tahun Ini Boleh, Diutamakan yang Sudah Vaksin 2 Kali & Booster
Baca juga: Persiapan Arus Mudik Lebaran, DPUPR Rehabilitasi Lima Ruas Jalan Utama di Klaten, Ini Lokasinya
Muhadjir lantas mengatakan masyarakat yang diprioritaskan untuk mudik adalah yang telah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali atau booster.
Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama perjalanan mudik.
"Yang jelas yang diutamakan yang boleh mudik itu, yang sudah vaksin dua kali dan booster," tutur Muhadjir, dikutip dari Tribunnews.com.
Oleh karena itu, pemerintah terus mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 untuk memastikan keamanan dari penyebaran virus corona.
"Karena itu kalau untuk jaga-jaga marilah kita segera kita melengkapi vaksin dosis dua dan booster itu ramai-ramai booster. Kita pastikan mereka yang booster aman untuk mudik," pungkas Muhadjir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah kini sedang mengkaji perizinan mudik di hari Raya Idul Fitri mendatang.
Untuk menentukan boleh atau tidak mudik lebaran, kata Wiku, pemerintah perlu mempertimbangkan segala indikator penanganan Covid-19 terkendali.
Mulai dari cakupan vaksinasi hingga tingkat kematian akibat Covid-19 harus di angka yang rendah secara konsisten.
"Pemerintah sedang mengkaji hal tersebut dengan memastikan bahwa penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan memastikan cakup vaksin dan booster semakin tinggi, protokol kesehatan dijalankan displin oleh masyarakat.
