Berita Boyolali Terbaru
Gegara Jadi Syarat Mudik, Peminat Vaksin Booster di Boyolali Langsung Membludak
Setelah jadi syarat mudik, pemohon vaksin booster di Boyolali meningkat 30-40 persen setiap harinya.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Presiden Jokowi telah mengumankan lebaran nanti masyarakat bolek mudik.
Bagi yang sudah divaksin dosis ketiga, tak perlu melakukan tes Antigen dan PCR.
Baca juga: Mau Mudik ke Solo? Ada Cegatan Acak di Jalan, Pemudik yang Belum Booster Langsung Vaksin di Tempat
Namun yang baru dua kali, maka calon pemudik harus melengkapinya dengan tes swab antigen.
Sedangkan yang masih dosis pertama, maka wajib PCR dulu.
Kebijakan itu langsung berdampak pada meningkatnya masyarakat untuk melakukan vaksin booster di Boyolali.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro sudah mendengar sendiri dari kepala Puskesmas se Kabupaten Boyolali jika belakangan ini antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga meningkat.
Hanya saja, dia belum bisa memastikan berapa peningkatannya itu.
Tapi, Teguh menyatakan pemohon vaksin booster di Boyolali meningkat 30-40 persen setiap harinya.
“Kisarannya antara 30-40 persenan per harinya,” kata Teguh, kepada TribunSolo.com, Senin (28/3/2022).
Teguh menyebut hingga Senin pagi (28/3/2022) stok vaksin untuk booster yang dimiliki Dinkes Boyolali masih cukup banyak.
Sedikitnya ada masih ada 9.712 dosis vaksin jenis AstraZeneca dan Moderna yang dimiliki Dinkes.
Dari jumlah itu sebagian besarnya telah sudah ada di puskesmas-puskesmas se Boyolali.
“Karena paling banyak yang memberikan vaksin itu puskesmas. Untuk AstraZeneca yang masih ada di Puskesmas ada sebanyak 6.830 dosis, kemudian 322 dosis untuk moderna,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga masih menyimpan sedikit stok vaksin Sinovac.