Temuan Benda Mirip Bom di Solo
Kondisi SD Marsudirini Solo Saat ada Heboh Temuan Benda Mirip Bom : Kepsek Hubungi Orangtua Murid
Kepala Sekolah SD Marsudirini Solo, Fransisca Romana Srilani mengatakan para siswa tetap sekolah seperti biasa meski ada heboh temuan benda mirip bom
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Sekolah SD Marsudirini Solo, Fransisca Romana Srilani, S.Pd., mengatakan para siswanya tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, meski baru saja ada kehebohan temuan benda mirip bom di depan sekolah tersebut.
Baca juga: Penampakan Temuan Benda Mirip Bom di Solo Tersebar di Medsos, Polda Jateng : Bukan Bom
Menurut Sisca, kebijakan diambil karena polisi sudah memberi kepastian bahwa benda diduga bom yang ditemukan di depan sekolah, sudah diamankan.
"Jadi saya kabari orang tua siswa biar tidak ada kepanikan. Gegana juga sudah bilang bomnya sudah diamankan. Kegiatan belajar mengajar tetap dilanjutkan," ujar Sisca, kepada TribunSolo.com, Rabu (30/3/2022).
Sisca mengatakan memang sudah banyak siswa yang hadir di sekolah.
Sedari pukul 07.00 WIB sudah ada kegiatan belajar mengajar.
Sisca sendiri akhirnya mengambil beberapa kebijakan.
Bagi siswa yang sudah berada di sekolah, mereka tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan siswa yang sudah terlanjur berangkat menuju sekolah atau berada dalam perjalanan, tetap diarahkan masuk, tapi melalui pintu selatan.
Diketahui, pintu timur yang biasanya digunakan orang tua mengantar siswa sementara ditutup karena Jl. Arifin disterilkan oleh polisi.
Pintu timur sendiri diketahui merupakan pintu yang mengarah ke lokasi tempat benda diduga bom berada.
Ada sekitar 5-7 meter jarak antara pintu timur SD Marsudirini Solo dengan tempat ditemukannya benda diduga bom.
Sisca juga meminta pintu timur terus dipantau oleh guru dan satpam dari pihaknya.
"Satpam dan guru saya minta berjaga disana untuk mengabarkan untuk masuk lewat pintu selatan jika ada orang tua yang mengantarkan siswa lewat pintu timur," jelas dia.
Sementara itu, bagi para siswa yang belum berangkat ke sekolah, Sisca mengambil kebijakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).