Berita Solo Terbaru
Delegasi G20 Dikalungi Bandul Rajamala dan Naik Sepur Kluthuk Jaladara, Ini Filosofinya Kata Gibran
Delegasi G20 diarahkan untuk mengenakan kalung yang memiliki bandul kayu bergambar wajah Rajamala, tokoh pewayangan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada yang unik dari agenda city tour para delegasi G20 di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022).
Mereka bukan menumpang bus atau kendaraan roda empat lainnya, melainkan kereta api uap.
Dari kejauhan di Jalan Slamet Riyadi, tampak asap mengepul dan membumbung tinggi ke langit.
Lokomotif uap D1410 berjalan perlahan menyusuri rel.
Ada dua gerbong di belakangnya.
Baca juga: Mesin Ngadat, Penyebab Sepur Kluthuk Jaladara Mogok di Purwosari Sampai Bikin Jalanan Macet
Baca juga: Saling Lempar Pujian : Gibran Sebut Paundra Ganteng, Paundra Sebut Gibran Junjungannya
Gerbong itu berisikan para delegasi G20.
Di gerbong paling belakang, tepatnya di tangga tempat turun kereta, ada satu Brimob bersenjata api laras panjang berjaga.
Pantauan TribunSolo.com, kereta api uap yang kerap disebut Sepur Kluthuk Jaladara ini berhenti tepat di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.
Para delegasi lantas turun dari kereta dan berjalan masuk ke Loji Gandrung.
Mereka disambut oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Beberapa delegasi berbincang cukup akrab dengan Agus Gumiwang.
Mereka kemudian diarahkan untuk mengenakan kalung yang memiliki bandul kayu bergambar wajah Rajamala, tokoh pewayangan.
Gibran mengatakan pemilihan bandul Rajamala tak lepas dari filosofi bahwa Rajamala adalah simbol menolak bala.
"Ya untuk membawa keselamatan untuk para tamu yang hadir, itu filosofinya," kata Gibran, kepada TribunSolo.com.
Sejenak kemudian para delegasi dibawa untuk melihat-lihat pameran booth UMKM-UMKM dari Kota Solo.
Booth ini sudah tertata rapi di bagian halaman Loji Gandrung.
Menghabiskan waktu sekitar 15 sampai 20 menitan di sana, para delegasi kemudian diarahkan kembali ke Sepur Kluthuk Jaladara.
Mereka kemudian lanjut menyusuri Kota Solo menuju Museum Batik Danar Hadi.
Gibran dan Agus Gumiwang nampak melepas kepergian para delegasi dengan melambaikan tangan di samping rel.
(*)