Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Gibran Beri Lampu Hijau Salat Tarawih: Berkerumun Sedikit Tidak Apa-apa, Pakai Masker

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan lampu hijau untuk menggelar salat Tarawih selama bulan Ramadan.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat menanggapi soal Klaster PTM di SMA Warga Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan lampu hijau untuk menggelar salat Tarawih selama bulan Ramadan.

"Monggo Silahkan (Tarawih), di masjid masing-masing. Boleh gelar salat tarawih," kata Gibran, Jumat (01/04/2022).

Bahkan, Gibran mengungkapkan berkerumun sedikit tidak apa-apa.

Baca juga: KLB Askot PSSI Solo, Bos Persis Solo Kaesang Tak Hadir, Gibran Hadir Tak Lebih dari 15 Menit

Baca juga: GPH Paundra Peluk Erat Gibran saat Bertemu di Balai Kota Solo, Ini Potretnya

"Agak berkerumun sedikit enggak papa, tapi yang penting protokol kesehatan," ujarnya. 

Meski memperbolehkan, Gibran menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker. 

"Biasanya tarawih hari pertama kan ramai, kita agak melonggarkan orapopo, seng penting (yang penting) pakai masker," tegasnya. 

Meski memberikan lampu hijau untuk salat tarawih, Gibran menegaskan masyarakat diimbau untuk tidak melakukan buka bersama.

"Buka bersama enggak boleh, open house juga enggak boleh, aturan rumah makan juga sama sebelumnya," paparnya.

Ganjaran Salat Tarawih Malam Pertama Ramadan

Umat Muslim kini menyambut Ramadan 1443 H tahun 2022.

Pemerintah sendiri belum menetapkan kapan awal puasa Ramadan 1443 H, apakah hari Sabtu (2/4/2022) atau Minggu (3/4/2022).

Sementara itu, berdasarkan hasil hisab majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa jatuh pada Sabtu besok.

Berbeda dengan Kemenag yang baru akan melangsungkan pengamatan hilal dan sidang isbat pada 1 April 2022.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Boyolali 1-30 Ramadan 1443 H, Catat Waktu Berbuka Puasa dan Sahur

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Klaten 1-30 Ramadan 1443 H dan Waktu Salat, Simak Bacaan Niat Berpuasa Ramadan

Artinya, mulai Jumat malam ini Muhammadiyah sudah menggelar salat tarawih.

Shalat sunat muakat (dikuatkan) ini sebagai tanda dimulainya ibadah puasa Ramadan keesokan harinya.

Salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah selama Ramadan.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya beliau berkata: “Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang keutamaan shalat Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau menjawab :

- Keutamaan Shalat Tarawih Pada malam pertama, keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan sholat Tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia.

- Pada malam kedua, Orang yang melaksanakan Sholat Tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

- Pada malam ketiga, Para Malaikat menyeru dari bawah ‘Arsy: “mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu”.

- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam keempat, Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.

- Pada Malam kelima, Allah SWT akan menganugerahkan pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.

- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam keenam, Allah SWT memberikan padanya pahala seperti pahala bagi orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan memohonkan ampunan baginya.

- Pada Malam ketujuh, Bagi yang melaksanakan Sholat Tarawih seakan-akan menemui zaman Nabi Musa dan menolongnya dari serangan bala tentara Fir'aun dan Haman.

Dan begitu seterusnya sampai akhir Ramadan.

Niat Sholat Tarawih dan Witir Dilakukan Sendirian dan Berjemaah, Dilengkapi Doa Kamilin

Simak niat dan tata cara sholat Tarawih dan shalat Witir yang bisa dilakukan sendirian atau berjemaah.

Niat sholat Tarawih dan shalat Witir dilengkapi dengan doa kamilin.

Shalat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.

Sementara shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil.

Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Shalat Witir

Dikutip dari zakat.or.id, berikut bacaan niat salat tarawih di rumah, baik sendirian maupun berjemaah di rumah atau masjid:

1. Niat salat Tarawih Berjemaah – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: "Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

2. Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

3. Niat Salat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

4. Niat Salat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa."

5. Niat Salat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

Inilah tata cara shalat Tarawih secara berurutan seperti dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.com:

1. Pelafalan niat shalat Tarawih

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram

3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram setelah melafalkan niat

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah

Setelah itu, baca salah satu surat pendek Al-Quran

5. Rukuk

6. Itidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

12. Salam pada rakaat kedua/keempat.

Setelah selesai melakukan shalat Tarawih, dapat ditutup dengan shalat Witir.

Bacaan Doa Kamilin

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, setelah melaksanakan shalat Tarawih, dianjurkan membaca doa Kamilin berikut ini:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn.

Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn.

Wa bil-hudâ mutamassikîn.

Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn.

Wa fid-dunyâ zâhdîn.

Wa fil ‘âkhirati râghibîn.

Wa bil-qadlâ’I râdlîn.

Wa lin na‘mâ’I syâkirîn.

Wa ‘alal balâ’i shâbirîn.

Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn.

Wa ilal jannati dâkhilîn.

Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.

Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.

Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn.

Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.

Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.

Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.

Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.

Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.

Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în.

Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya,

yang memenuhi kewajiban- kewajiban,

yang memelihara shalat,

yang mengeluarkan zakat,

yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,

yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan,

yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat,

yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu),

yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad),

yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan,

yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved