Berita Wonogiri Terbaru
Jelang Mudik Lebaran, 120 Sopir Ambulans Latihan di Jalan,karena Angka Kecelakaan di Wonogiri Tinggi
Ada ratusan sopir atau pengemudi pelatihan safety driving di GOR Giri Mandala Wonogiri.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Pengguna jalan yang lain juga harus memahami. Masyarakat yang tidak mempunyai tugas pengawalan tidak boleh menghalangi," terang Marwanto.
Baca juga: Nekat Mudik ke Wonogiri Padahal Belum Vaksin Booster? Siap-siap Bakal Disambangi Pak RT atau RW
Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Kabupaten, Adhi Dharma, mengatakan materi yang diberikan juga bertujuan agar peserta bisa memiliki keterampilan.
"Ini mendukung layanan pra hospital untuk kasus-kasus yang dijumpai kedepannya. Ini bisa membantu pelayanan," ujarnya.
Dia menegaskan, kecepatan dan ketepatan penanganan pra hospital bisa menekan agar kasus yang ditemukan tidak menjadi makin berat serta menghindari komplikasi.
"Bisa memperbaiki kualitas hidup korban atau pasien. Harapannya pelatihan bisa berlanjut dengan bentuk keterampilan lainnya," pungkas Adhi.
Mudik Bakal Dicek
Pada momentum lebaran tahun ini, Kabupaten Wonogiri diprediksi bakal dipenuhi oleh kaum boro seiring dibolehkannya mudik.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan di persiapan menghadapi gelombang pemudik, pihaknya akan melakukan restrukturisasi sumber daya manusia (SDM) di berbagai jenjang pemerintahan.
Termasuk pada tingkat desa, para RT dan RW diminta untuk memelototi aktivitas masyarakat di daerahnya, termasuk perantau yang mudik lebih awal.
"Misalnya nanti si A mudik, Satgas daerah punya kewajiban untuk menanyakan apakah pemudik itu sudah vaksin booster apa belum," kata Joko Sutopo, kepada TribunSolo.com, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster di Karanganyar: Ada di Seluruh Puskesmas, Pelayanan Pagi hingga Siang
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster di Sragen : Senin-Kamis di Sentra Vaksinasi Sukowati
Apabila ada pemudik yang kedapatan belum melakukan vaksinasi booster, menurut Bupati Satgas harus mendorong pemudik tersebut melakukan vaksin di Puskesmas setempat.
Jekek, panggilan akrab Bupati Karanganyar, mengatakan hal tersebut merupakan tindakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten, pasalnya pihaknya tak bisa melarang warganya yang mudik.
"Kami tidak bisa melarang, yang kami lakukan adalah mempersiapkan kebijakan untuk mengantisipasi kondisi apapun yang bisa muncul," jelasnya.
Jekek menjelaskan, hal tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun lalu di mana ketua RT dan RW diminta untuk melakukan pendataan ke pemudik.
Hal yang berbeda hanya jika di tahun lali warga yang mudik ditanyai apakah sudah menjalani tes Covid-19, sementara di tahun ini sudah vaksinasi booster atau belum.