Ramadan 1443 H
Inilah Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadan yang Sehat ala Dokter Zaidul Akbar, Tak Bakal Bikin Gemuk
Jadi menurut dr Zaidul Akbar, makanan yang dikonsumsi selama puasa Ramadan sebaiknya yang sederhana dan baik
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Ibadah puasa, apabila tidak dilakukan secara benar bisa berdampak pada kesehatan.
Banyak umat Muslim yang mengeluhkan berat badannya naik setelah puasa Ramadan.
Pemicunya tak lain karena pola makan yang tidak teratur dan sehat.
Padahal, seharusnya puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Antara lain bisa merangsang sel-sel darah putih yang baru sehingga mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Daftar 7 Tempat Ngabuburit di Solo, Pas Buat Nyore Sembari Menunggu Waktu Buka Puasa
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Sragen, Boyolali, dan Klaten Minggu 3 April 2022: Cek Jam Berapa Buka Puasa
Jadi saat Ramadan sebaiknya kita tidak berlebihan dalam makan. Sederhanakan makanan kita.
Inilah esensi pesan Rasulullah SAW dan para salafush saleh. Saat Ramadan mereka lebih menyibukkan diri dengan ibadah dan amal baik, dari pada sibukkan diri dengan makanan dan minuman.
Mengutip buku Ramadhan JSR yang ditulis dokter Zaidul Akbar, Ramadhan adalah bulan berpuasa maka berpuasalah dari makanan dan minuman rendah gizi yang sering menemani kita.
Sebab, kebanyakan makanan seperti itu hanya enak di lidah tapi tidak banyak manfaatnya bagi tubuh.
Sebut saja sirup, gorengan, kue berbahan tepung, nasi putih, makanan dan minuman kemasan dan lainnya.
Jadi menurut dr Zaidul Akbar, makanan yang dikonsumsi selama puasa Ramadan sebaiknya yang sederhana dan baik.
Untuk minuman atau makanan manis bisa didapat dari kurma, madu, buah-buahan segar.
Minyak zaitun dan virgin coconut oil juga bisa menjadi pengganti lemak.
Lalu asupan karbohidrat bisa didapatkan daei beras merah, beras hitam, beras cokelat, ubi jalar, kentang.
Jangan lupakan juga minuman sehat seperti jahe, kunyit, serai bisa,
Sedangkan, sumber protein bisa didapatkan dari nabati dan hewani.
"Saya anjurkan untuk memperbanyak protein nabati dari pada hewani. Jika ingin menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan detoksifikasi sebaiknya asupan protein hewani 15-20 % sebulan atau hanya 4 kali dalam sebulan," jelas Zaidul Akbar, dilansir dari Warta Kota.
Untuk camilan ada kolang kaling atau rumput laut bisa dikonsumsi bersama dengan air madu.
Melalui konsep menu lebih sederhana dan berbobot maka akan cukup mendukung aktivitas ibadah selama puasa Ramadhan.
Berikut ini contoh. menu makanan sehat ala Dokter Zaidul Akbar:
1. Menu Sahur

- 7 butir kurma
- 1 sdm minyak zaitun
- 1 potong ubi atau singkong boleh dikukus atau rebus. Bisa ditambahkan bawang putih, garam dan lada hitam saat merebus
- 1 butir telur rebus dengan api kecil
- 1-2 gelas air putih.
2. Menu buka puasa

- Saat membatalkan puasa: minum air putih, makan kurma basah atau kurma kering
- Sebelum shalat magrib: makan 2-3 potong buah segar
- Setelah shalat magrib:
- Makan buah dulu
- Makan sayuran segar yang dibuat seperti salad dengan bumbu jeruk nipis, madu, minyak zaitun dan kacang-kacangan secukupnya.
- Bisa tambah proteinnya dengan ikan pepes atau sup ikan, lalu nasi merah sekepal, dan sambal secukupnya untuk penambah rasa.
3. Minuman Alami

Minuman alami dibuat dari rempah rimpang seperti jahe, serai,kunyit dan secang.
Atau bisa buat infused kurma atau air madu
Minuman tersebut bisa jadi pilihan sehat selama bulan Ramadan.
Selain itu air kelapa baik yang tua atau muda juga termasuk minuman sehat.
Selamat menjalani ibadah puasa. (*)